Garut (ANTARA News) - Kepala Polisi Daerah Jawa Barat, Irjen Pol. Tubagus Anis Angkawijaya mengungkapkan bahwa tidak ada kawasan hutan di Kabupaten Garut dijadikan lokasi latihan anggota jaringan teroris.

"Awalnya menduga adanya kegiatan teroris tapi setelah diselidiki dugaan itu tidak ada," kata Anis usai menghadiri peletakan batu pembangunan Markas Polsek Leuwigoong, Garut, Selasa.

Ia mengatakan Polda Jabar sebelumnya menduga ada kegiatan jaringan teroris di kawasan hutan Leuweung Sancang, Kecamatan Cibalong.

Berdasarkan hasil penyelidikan ke lokasi hutan itu, kata Anis, hanya menemukan bekas aktivitas masyarakat yang belum dapat dipastikan bekas latihan teroris.

"Setelah dilakukan pengecekan ke lokasi, kami hanya menemukan bekasnya, itupun belum tentu bekas kegiatan teroris, mungkin saja bekas kegiatan warga," katanya.

Dia membantah terkait pemberitaan media massa adanya tempat latihan teroris di hutan Kamojang perbatasan Garut-Bandung.

Ia menegaskan, dugaan yang disampaikan Polda Jabar itu bukan di hutan Kamojang tetapi di hutan Leuweung Sancang.

"Bukan di Kamojang, melainkan di dalam hutan di kawasan Leuweung Sancang," katanya.

Sebelumnya kepolisian sempat melakukan penggerebekan anggota jaringan teroris yang tinggal di rumah kontrakan, Kabupaten Bandung, kemudian penggeledahan ruko di Cimahi yang diduga disinggahi teroris.

Terakhir seorang dari salah satu jaringan teroris melakukan aksi pelemparan bom rakitan yang tidak jadi meledak ke pos polisi, Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya.

Aksi teroris di Tasikmalaya itu melukai seorang anggota polisi satuan lalu lintas akibat diserang pelaku menggunakan golok.

Sementara pelaku tewas ditembak oleh anggota polisi lainnya sesaat setelah melakukan aksi pelemparan bom rakitan.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013