Surabaya (ANTARA News) - Tim Sub Surface (bawah permukaan) ITS dan ITB telah menemukan dua garis rekahan utama yang melintang di jalur tol Gempol-Surabaya Desa Kedungbendo. Arah dua garis rekahan utama itu, berada di timur laut dan barat daya. Koordinator Lapangan Tim Sub Surface, Kukuh Hadiyanto di lokasi semburan lumpur panas eksplorasi gas Lapindo Brantas Inc di sumur Banjar Panji-1 di Porong, Sidoarjo, Sabtu, mengemukakan, dengan menggunakan dua unit Hover Craft, tim Sub Surface ITB turun ke lokasi titik semburan lumpur daerah genangan induk di Kelurahan Siring. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada rekahan berikutnya. Selain menggunakan gravity meter bantuan dari Badan Koordinasi Survei Nasional Pemetaan (Bakosurtanal), tim Sub Surface juga membawa masker, tabung oksigen serta alat pendeteksi gas berbahaya dan beracun hasil bantuan dari Lapindo. "Tim ITB dalam mencari titik rekahan di semburan lumpur, juga mengalami kesulitan. Diperlukan ekstra hati-hati, karena untuk menjaga keamanan dari peneliti dan untuk menghindari adanya gas yang berbahaya dan beracun," ungkapnya. Menurut Kukuh, pengukuran titik semburan telah dilakukan sejak 15-20 Juni lalu dengan mengambil lokasi di Desa Jatirejo, Siring, Renokenongo dan Kedungbendo dan telah berhasil mengukur 215 titik. Target yang diteliti dengan menggunakan Gravity Meter sekitar 300 titik yang berada di bawah permukaan lumpur maupun di atas permukaan lumpur. Sementara itu, dari 85 titik, diketahui 61 titik berada di bawah permukaan lumpur dan sampai Sabtu (8/7) siang telah dilakukan pengukuran di 11 titik. Menurut dia, pada Senin (10/7) mendatang, tim Sub Surface dari ITS dan ITB akan mengadakan jumpa pers dengan media massa untuk memaparkan hasil penelitian geofisika yang telah dilakukan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006