"Kalau kita melihat, sebenarnya basis-basis dari PDI Perjuangan kan jelas, Solo Raya, eks Keresidenan Banyumas, kemudian Kedu, Pantura Barat, itu daerah-daerah basis. Insya Allah, pada daerah-daerah itu luar biasa," katanya, di Purwokerto, Rabu.
Ganjar mengatakan hal itu kepada wartawan usai kampanye putaran terakhir pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Disinggung mengenai upaya memenangi Pilgub Jateng, dia mengatakan bahwa dalam masa tenang, pihaknya akan berkonsolidasi membuat "pasukan-pasukan" khusus untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS).
"Saya mendengar dan mendapat laporan, ada yang sudah membagi sarung, membagi duit, ada yang kemarin membagi sampai Rp300 ribu. Saya bilang sama mereka (relawan dan kader PDI Perjuangan, red.), laporkan kepada panwas (panitia pengawas pemilihan umum, red.) dan tim ini harus bergerak bersama-sama," katanya.
Disinggung upaya untuk menjaring massa mengambang terutama di pedesaan, dia mengatakan bahwa masalah pemilih di pedesaan sebenarnya mereka tidak mengerti. Menurut dia, pemilih di pedesaan sebenarnya belum menentukan pilihan.
"Itu belum tentu swing (mengambang). Kemarin saya terkejut karena ada angka 40 persen, ini mendekati angka kita," katanya.
Setelah dilakukan pendekatan, kata dia, ternyata sosialisasi belum sampai ke tingkat desa-desa.
Oleh karena itu, lanjutnya, PDI Perjuangan menggunakan "ultra light" (paralayang bermesin, red.) guna menyebarkan selebaran Ganjar-Heru sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat di pedesaan.
Sementara itu, calon wakil gubernur Heru Sudjatmoko meminta seluruh relawan dan kader PDI Perjuangan untuk memaksimalkan perolehan suara di setiap daerah.
"Ketika ada daerah-daerah yang bisa dimaksimalkan, kita ingin semua itu dimaksimalkan karena kita tahu, tidak semua bisa dimaksimalkan," kata dia menegaskan.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013
