"Kita terpisah jarak, tapi alhamdulillah kondisi tersebut tidak menjadi hambatan. Baik saat terbentuk dan beroperasinya PLN EPI yang baru lahir, yang ibarat bayi baru lahir kemudian disuruh berlari. Menghadapi tantangan yang naik dari 10 triliun transaksi menjadi 180 triliun transaksi," ujar Iwan Agung dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya PLN EPI terpisah dalam empat lokasi, yaitu di kantor Warung Buncit, di Gedung Trapesium PLN. Kemudian PLN EPI berkantor di Aditya Mansion, dan berkantor di Gedung PLN yang lainnya, sehingga direktur hingga kepala divisi kerap terpisah.
Sementara kantor baru PLN EPI yang diresmikan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo pada Rabu (4/10/2023) berlokasi di Centennial Tower, Lantai 7-8, Jakarta.
Menurut Iwan Agung, kantor bersama ini dirancang untuk lebih dari sekadar memenuhi standar pekerja. Namun, kata Iwan, kantor PLN EPI dibangun sebagai tempat interaksi sosial, flexibilitas, networking, kreativitas, dan juga pride dalam bekerja.
"Itulah alasan kenapa kemudian Centennial Tower ini dengan segala interiornya kita pilih, kami bersyukur selama satu bulan mengawali dan bekerja di kantor ini rasa kepemilikan atau belongings pegawai terpancar melalui kebanggaan insan PLN EPI," kata Iwan.
Iwan juga berharap kantor ini menjadi wadah untuk mempermudah koordinasi dan kolaborasi hingga memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi seluruh insan PLN EPI sebagai satu aset yang terbaik yang dimiliki perusahaan.
"Ini berarti dalam sekali dayung kita ingin membuat suatu peningkatan produktivitas dalam suasana bekerja yang menyenangkan," ujarnya menambahkan.
PT PLN EPI terbentuk dari berbagai entitas group yang tergabung menjadi satu, yaitu divisi batubara PLN, divisi gas dan BBM PLN, dan bagian–bagian direktorat biomassa di bagian PLN maupun di anak–anak perusahaan.
Baca juga: Libatkan masyarakat, PLN EPI ubah lahan tandus jadi hutan energi
Baca juga: Pengembangan biomassa jadi ceruk ekonomi baru bagi masyarakat
Baca juga: Perkuat rantai pasok energi, PLN EPI raih dua penghargaan
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023
