Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, mengatakan, media massa diminta untuk memberikan edukasi dan penguatan karakter bangsa dalam siarannya, utamanya televisi.

Oleh karena itu, pembangunan karakter bangsa menjadi salah satu bagian penting yang dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran.

"Ya, itu ada dalam RUU Penyiaran, supaya media lebih edukatif, memberikan penguatan karakter bangsa dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kualitas siaran untuk itu, kita dorong dan pengawasnya oleh KPI," kata Tifatul di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Dengan adanya porsi itu, maka kualitas penyiaran dalam rangka pemberian pendidikan dan penguatan karakter bangsa akan lebih baik.

"Tapi kita harus hati-hati sehingga tidak dikatakan atau dituduh memberangus kebebasan pers. Kita harus membedakan, konten yang terlalu bebas dan tidak mengenal batas usia khususnya di televisi, itu juga berbahaya bagi masa depan kita," katanya.

Diakuinya, banyak media yang tidak memberikan pendidikan, penguatan karakter bangsa dalam siarannya. "Yang memberikan edukasi itu masih sedikit.

Lebih banyak untuk komersial dan mistik-mistik yang ditayangkan pada jam-jam belajar anak-anak, itu juga merusak. Saya kita 70 persen harus edukatif dan penguatan karakter bangsa. Selebihnya silahkan diisi dengan hiburan tapi bisa dicreate untuk edukasi," kata Tifatul Sembiring. (*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013