Baghdad (ANTARA News) - Serangan-serangan di Irak pada Kamis menewaskan 11 orang, termasuk empat prajurit, kata sejumlah pejabat, dalam rangkaian terakhir dari gelombang kekerasan yang menewaskan 420 orang sepanjang bulan ini.

Orang-orang bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan di Taji, sebelah utara Baghdad, menewaskan empat prajurit dan mencederai lima orang, kata petugas keamanan dan medis.

Di dekat Baquba, juga sebelah utara Baghdad, ledakan bom pinggir jalan di pasar menewaskan empat orang dan melukai dua lain, sementara orang-orang bersenjata membunuh dua polisi dan mencederai dua orang dalam serangan lain.

Orang-orang bersenjata juga menembak mati seorang warga sipil di Mosul, Irak utara, kata polisi dan dokter.

Di Tikrit, sebuah kota lain di sebelah utara Baghdad, bom pinggir jalan meledak di dekat patroli polisi, mengakibatkan dua polisi cedera.

Serangan-serangan Kamis itu berlangsung sehari setelah 22 orang tewas dalam kekerasan, termasuk 12 orang yang ditembak mati di sebuah tempat pelacuran di Baghdad dan delapan militan yang dibunuh pasukan keamanan.

Serangan-serangan itu terjadi setelah gelombang kekerasan menewaskan lebih dari 240 orang dalam tujuh hari pada akhir April, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kembalinya kerusuhan sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang.

Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.

Lebih dari 450 orang tewas dalam kekerasan pada April, sementara jumlah kematian pada Maret mencapai 271. Adapun sepanjang  Februari, 220 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut data AFP yang berdasarkan atas keterangan dari sumber-sumber keamanan dan medis.

(M014)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013