Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mengutuk "serangan-serangan jahat teroris" di satu pangkalan militer dan tambang uranium yang dikelola Prancis di Niger utara yang menewaskan 33 orang.

"Serangan-serangan ini menargetkan dua mitra utama kami di Sahel - Niger dan Prancis," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Patrick Ventrell dalam satu pernyataan pers Jumat malam, lapor AFP.

"Amerika Serikat mengutuk dalam istilah terkuat serangan jahat teroris," tambahnya.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang Niger dan pemerintahnya, yang telah bersikap teguh dalam menolak kekerasan ekstrimisme," kata Ventrell.

AS memuji Prancis dan Niger "untuk kepemimpinan mereka dalam upaya internasional untuk memerangi terorisme dan menegaskan komitmen tak tergoyahkan kami untuk meningkatkan keamanan wilayah Sahel dan orang-orangnya," Ventrell mengatakan.

Insiden itu dimulai Kamis dengan bom bunuh diri kembar di pangkalan militer di Agadez, kota utama di Niger utara, dan tambang Somair sekitar 250 kilometer (150 mil) di utara.

Para penyerang menyita bangunan di pangkalan Agadez setelah pemboman dan menahan dan menyandera sekelompok peserta pelatihan tentara hingga Jumat, ketika pasukan khusus Prancis dan pasukan lokal yang melakukan serangan untuk mengakhiri kebuntuan.

Serangan Agadez mengklaim 24 korban tewas selain delapan gerilyawan dibunuh, menurut Menteri Pertahanan Niger Mahamadou Karidjo.

Satu orang tewas dan 14 terluka dalam serangan Somair. (AK)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013