Tangerang (ANTARA) - Diduga akibat ulah seseorang yang membakar jerami, delapan hektare lahan kosong di Kampung Gaga Lor, Desa Oyam, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Banten ludes terbakar.

Kebakaran itu mulai terjadi pada Senin sore hari sekitar pukul 17.50 WIB, ketika salah seorang warga setempat membakar jerami di kawasan pesawahan.

"Perkiraan ada sekitar delapan hektare lah yang terbakar. Dan itu hampir saja merambat ke permukiman warga. Kejadian itu sudah dari kemarin sore sekitar pukul 17.50 WIB, terus api tiba-tiba besar," terang Amrizal (68) salah seorang warga setempat, di Tangerang, Selasa.

Baca juga: "Water bombing" mulai padamkan kebakaran TPA Jatibarang

Disampaikan dia, kebakaran yang melanda delapan hektare lahan kosong tersebut telah berlangsung selama hampir 24 jam.

Bahkan, lanjutnya, musibah kebakaran itu hampir merambat ke permukiman warga sekitar.

"Api sempat mati sebentar, karena angin kencang api itu nyala lagi dan membesar dengan merambat ke permukiman warga," tuturnya.

Ia mengungkapkan, dengan lokasi kebakaran yang berada di lahan terbuka dan jauh dari sumber air menjadi kendala warga dan petugas dalam pemadaman api. Terlebih lagi, angin bertiup kencang membuat kobaran api semakin cepat menjalari lahan kosong tersebut.

"Api sulit dipadamkan karena ketiup angin cukup kencang. Ditambah kita sulit mengakses air karena di wilayah kami lagi dilanda kemarau," ujarnya.

Ia mengaku, sebelum dapat ditangani petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, warga setempat merasa resah karena khawatir api kembali menyala dan bisa membakar rumah terdekat.

"Semalam kita gak bisa tidur, khawatir api sampe rumah. Tapi mudah-mudahan setelah sekarang padam kita bisa kembali tenang," kata dia.

Baca juga: Polres : Warga tewas terbakar di Cianjur murni kecelakaan

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengungkapkan bahwa dalam penanganan kebakaran lahan itu pihaknya telah menerjunkan sebanyak 10 personel dengan dua unit kendaraan pemadam kebakaran.

"Dalam hal ini kita kerahkan dua unit mobil pemadam dari Posko Balaraja dan Kronjo. Dan alhamdulilah sekarang api sudah padam," katanya.

Ia menyebut, untuk di lokasi saat ini, titik api dipastikan telah dapat dipadamkan sekitar 90 persen, namun kondisi di lokasi masih sangat rawan terjadinya kebakaran kembali karena situasi angin di kawasan itu cukup kencang.

"Dari laporan api sudah padam. Namun, karena kondisi disana anginnya kencang kemungkinan titik api yang belum sepenuhnya padam bisa kembali nyala," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi lahan kebakaran untuk tetap siaga serta dapat melaporkan dengan cepat kepada pihaknya jika menemukan kobaran api.

"Kita siap siaga 24 jam. Kita juga sudah koordinasi dengan camat, kades setempat untuk memantau kondisi terkini di lokasi," kata dia.

Baca juga: Polhut berhasil padamkan kebakaran hutan Gunung Bantan Belitung 

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2023