Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkuat implementasi manajemen risiko antartiap unit kerja untuk meningkatkan perbaikan dan efektivitas dalam mengelola risiko.

"Risiko tidak mungkin bisa hilang, yang bisa kita lakukan adalah memitigasinya. Supaya mitigasi bagus, tepat sasaran, dan efektif, yang juga penting adalah akurasi kita dalam mengidentifikasi risiko," kata Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Kemenkeu telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor 2 tahun 2023 tentang Penguatan Implementasi Manajemen Risiko dan Budaya Sadar Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Sejumlah amanat yang tertuang pada SE tersebut adalah penyusunan program peningkatan budaya sadar risiko di seluruh unit kerja, penyempurnaan profil risiko tahun 2023 khususnya penerapan risiko fraud dan risiko loyalitas pegawai, dan identifikasi risiko secara top-down (cascading) dan bottom-up (eskalasi) untuk menentukan besaran pada risiko yang terintegrasi.

Heru mengatakan Kemenkeu terus mendorong tumbuhnya kesadaran risiko yang melekat pada organisasi dan individu agar bisa dikelola sebaik mungkin, sehingga tidak mengganggu pencapaian kinerja dan reputasi Kemenkeu.

Di sisi lain, ia juga menggarisbawahi tiga poin penting dalam pengelolaan kinerja dan risiko di Kemenkeu.

Pertama, jadikan risiko sebagai elemen penting dalam menjalankan proses bisnis dan pengambilan keputusan. Selanjutnya, pengelolaan risiko secara terintegrasi melalui komunikasi yang intensif antar unit kerja dan antar instansi terkait perlu dilakukan.

Terakhir, ia mengingatkan bahwa perlu adanya kesadaran untuk menumbuhkan budaya sadar risiko sepanjang waktu di masing-masing unit, mulai dari level pelaksana hingga level pimpinan.

"Integritas menjadi dasar dari semua nilai pribadi seseorang. Integritas bukan hanya kata-kata, tetapi sebuah komitmen untuk bertindak dengan jujur, etis, dan adil dalam semua aspek pekerjaan kita," ujar Heru.

Baca juga: Kemenkeu diskusikan pembiayaan risiko bencana bersama delegasi ASEAN
Baca juga: Kemenkeu: Neraca perdagangan RI surplus di tengah risiko global
Baca juga: Ekonom sebut risiko eksternal jadi tantangan APBN 2023


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023