Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, peta jalan perekonomian merupakan intervensi kebijakan dari Apindo untuk perbaikan lintas sektoral yang mencakup makro ekonomi dan keuangan, pembangunan berkelanjutan perdagangan internasional, teknologi dan informasi, ketenagakerjaan dan perpajakan.
"Ini sumbangsih Apindo setiap 5 tahun untuk bisa menyerahkan kepada calon pemimpin masa depan untuk program-program sektoral maupun nonsektoral dan isu-isu yang sangat penting yang diharapkan dapat diadopsi oleh para pemimpin," ujar Shinta dalam konferensi pers "Isu Strategis Apindo di Masa Transisi Politik 2024" di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Apindo sebut konflik Timur Tengah berimbas pada harga bahan baku
Shinta menyampaikan, intervensi kebijakan untuk agenda perbaikan sektoral meliputi manufaktur, energi dan sumber daya mineral, pertanian dalam pengertian luas, pariwisata, infrastruktur, properti dan kawasan ekonomi serta industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Shinta, transisi kepemimpinan baru di 2024 akan melahirkan kebijakan bidang sosial, ekonomi, investasi dan perdagangan yang strategis bagi iklim investasi Indonesia. Oleh karenanya, penting untuk mendapat masukan dan kontribusi dari dunia usaha.
"Jadi memang kebanyakan masukan-masukan kami itu diadopsi oleh pemimpin yang baru. Cuma yang penting ini adalah eksekusi, apakah kemudian ini diimplementasikan," kata Shinta.
Shinta mengatakan, peta jalan perekonomian Apindo merupakan alat strategis yang berfungsi sebagai indikator kontinuitas kebijakan ekonomi, dengan fokus pada kebijakan reformasi struktural iklim usaha dan investasi yang berpengaruh pada akselerasi pertumbuhan investasi dan kinerja sektor usaha.
Baca juga: Apindo: Digitalisasi kunci dukung pemberdayaan ekonomi perempuan ASEAN
Ia menegaskan, Apindo bersikap netral dalam percaturan politik menjelang 2024. Apindo akan mengawal kebijakan strategis nasional melalui advokasi sebagai salah satu prioritas program kerja Apindo di periode baru.
"Untuk itu, Apindo siap melakukan pendampingan-pendampingan atas kebijakan-kebijakan strategis secara obyektif dengan mengelola sumber daya serta keahlian yang kita miliki," ujar Shinta.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023
