Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin pagi, memberikan penjelasan terkait penghargaan negarawan dunia 2013 (Statesmen Award 2013) dari organisasi asal AS, The Appeal Of Counscien Foundation, yang akan diberikan kepadanya sebagai Presiden Republik Indonesia.

Presiden mengatakan pemberian penghargaan dari organisasi internasional dan kredibel bidang HAM dan kerukunan umat beragama tersebut, didasarkan atas catatan mereka di antaranya terhadap kemajuan demokrasi di Indonesia, komitmen yang kuat dalam mendorong perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai.

"Meski sekali lagi masih ada masalah dalam negeri kita, masih ada kejadian yang belum cerminkan kerukunan, saya akui," kata Presiden sebelum berangkat untuk melakukan lawatan ke Swedia dan Amerika Serikat.

Untuk itu, menurut dia, penghargaan itu semestinya diterima secara baik. "Saudara tahu bahwa sebuah lembaga kredibel, dari berbagai aspek, kemudian berikan penghargaan kepada kita, melalui presiden tentu tidak boleh melihatnya secara tidak baik sebenarnya. Bagi saya sendiri, hal baik yang dilihat dunia itu kita terima kalau itu diakui kemudian justru kita harus berbuat lebih keras, efektif lagi untuk perbaiki lagi," katanya.

Presiden menambahkan dirinya menghormati dan menghargai sejumlah kalangan yang memprotes pemberian penghargaan dari organisasi internasional di bidang demokrasi, HAM, toleransi dan kerukunan antar agama yang berbasis di New York, AS tersebut karena dinilai belum menyelesaikan masalah kebebasan dan toleransi antar umat beragama.

"Berkaitan dengan rencana penghargaan kepada saya sebagai Presiden, saya juga mendengar dan mengetahui ada sejumlah kalangan yang tidak setuju, protes, saya hormati dan hargai pandangan itu sebagaimana saya menghormati dan menghargai pandangan yan berbeda dari tokoh masyarakat Indonesia," kata Presiden.

Presiden menambahkan, bahwa menerima penghargaan tersebut bukanlah agenda utama kunjungannya ke New York, Amerika Serikat. Kunjungan ke New York, dalam rangka memimpin pertemuan terakhir panel tingkat tinggi pasca MDGs 2015, dan penyerahan draft tersebut kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa - Bangsa Ban Ki Moon, untuk kemudian dibahas di sidang umum PBB.

Penghargaan tersebut diserahkan di sela acara tersebut. Menurut Presiden, penyerahan penghargaan sebenarnya akan dilakukan pada bulan September, saat ada event besar di markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Namun demikian, Presiden mengatakan, dirinya tidak mempunyai rencana untuk melakukan perjalanan ke luar negeri pada pada semester dua tahun ini. Oleh karena itu, penghargaan tersebut dipercepat.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013