Badung, Bali (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan pemutusan jaringan internet (blankspot) di kawasan yang dihuni suku Badui Dalam, Banten, tidak mengganggu aktivitas pariwisata suku Badui Luar.
 
"Tidak. Tidak mengganggu ya, cuma wisatawan yang masuk ke Badui Dalam ya terus swafoto tidak bisa kirim langsung. Dia harus keluar dulu ke Badui Luar baru bisa dikirim (konten). Tidak bisa live report itu sih kendalanya. Secara umum tidak terganggu (wisata Badui Luar)," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong di sela penutupan KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
 
Pemutusan akses internet ini dilakukan sesuai permintaan masyarakat suku adat Badui Dalam. Pemutusan akses internet tersebut secara khusus menyasar wilayah Desa Ulayat Badui, Kabupaten Lebak, Banten.
 
Pihak Kominfo pun menghormati keputusan itu dan mengabulkannya.
 
"Sejak awal kita sampaikan bahwa kita hormati kearifan lokal, ketua adat Badui Dalam menjaga adat istiadat," paparnya.

Baca juga: Kominfo catat layanan internet KTT AIS Forum tanpa keluhan

Baca juga: Kemenkominfo sebut akses internet di Suku Badui Dalam sudah diputus
 
Diketahui, Kemenkominfo menjelaskan beberapa langkah yang telah dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat tersebut.

Pertama, Kemenkominfo memantau melalui analisis desktop untuk kondisi jaringan dan layanan seluler di Desa Ulayat Badui, Banten.
 
Analisis tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi atau pengukuran jaringan secara langsung di lapangan disertai juga dengan koordinasi bersama operator seluler.
 
Setelah verifikasi selesai, didapati hasil bahwa upaya penghilangan sinyal hanya diperlukan untuk layanan dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Baca juga: Menkominfo pastikan jaringan internet kencang di KTT AIS Forum

Baca juga: PLN pasok listrik andal selama KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023