Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menilai potensi budaya Jakarta berpeluang sebagai modal guna menguatkan identitas dan memajukannya sebagai Kota Global.

“Budaya Jakarta, khususnya budaya Betawi, punya interaksi budaya yang sangat baik dan kiranya dapat menjadi potensi dalam pengembangan kota global,” kata Direktur Regional I Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas RI Abdul Malik Sadat Idris dalam siniar Kopi Sedap BPKD DKI Jakarta di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, interaksi budaya adalah salah satu indikator yang terdapat pada Global Power City Index (GPCI), yang pada 2022 menempatkan Jakarta pada posisi ke-42 dalam aspek interaksi budaya dengan nilai indeks 64,9.

Sebagai perbandingan, Kota London menempati posisi pertama indikator tersebut dengan nilai 338,9 dan Kuala Lumpur ada di posisi 26 dengan nilai 79.

Baca juga: Ondel-ondel, dahulu penolak bala kini penyambung asa

Abdul Malik menyebutkan beberapa aspek budaya di Jakarta yang berpotensi dikembangkan untuk mendorong pengembangan kota global di antaranya adalah Pekan Raya Jakarta sebagai agenda wisata, Kampung Budaya Betawi Setu Babakan sebagai tujuan wisata dan kuliner khas Betawi sebagai pilihan boga.

Ia mengatakan, Jakarta bisa belajar dari kota Istanbul di Turki yang berhasil berkembang menjadi kota global setelah ibu kota negara (IKN) tersebut bergeser ke Ankara pada 1923.

Revitalisasi pusat kota, pengembangan visi berwawasan global, dan kolaborasi publik dan swasta dalam mengembangkan aspek seni dan budaya adalah beberapa faktor yang mendorong Istanbul maju sebagai kota global.

Selain itu, kota Tokyo di Jepang juga bisa dijadikan rujukan dalam menyelaraskan kemajuan modernisasi kota dengan aspek tradisional dan budaya setempat, contohnya seperti pembangunan menara Tokyo Skytree yang meningkatkan daya tarik pariwisata di distrik bersejarah Asakusa di dekatnya.

Baca juga: Mau tahu budaya lokal Jakarta? Yuk ke Semarak Batik Betawi 2023

“Berawal semua dari karakter, menuju transformasi Jakarta sebagai Kota Global. Mudah-mudahan budaya yang ada, seperti tatakrama dan kesopanan, bisa memancing interaksi global yang lebih baik,” kata Abdul Malik.

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023