"Jumlah keseluruhan kebakaran lahan yang terjadi di Lampung Selatan dari Januari sampai dengan 12 Oktober sebanyak 122 kasus," kata Kepala Bidang Damkar Dinas Damkarmat Lampung Selatan Rully Fikriansyah, di Kalianda, Kamis.
Ia mengatakan penyebab utama dari tingginya kasus kebakaran lahan yang melanda Lampung Selatan akibat cuaca panas dan kemarau panjang.
Baca juga: Damkar Lampung Selatan padamkan dua titik lokasi kebakaran lahan
"Cuaca panas saat musim kemarau membuat rumput dan tanaman mengering yang mengakibatkan mudah terbakar," kata dia.
Ia mengatakan, dari 122 kasus kebakaran di wilayah itu, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Kalianda.
"Memang yang paling sering terjadi kebakaran itu di Kecamatan Kalianda. Pada periode tersebut terjadi 60 kasus kebakaran," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran lahan.
Baca juga: Damkar berupaya padamkan kebakaran lahan di Bakauheni Lampung Selatan
"Apalagi saat ini musim kemarau, sehingga tanaman banyak yang kering dan api dengan mudah membakarnya," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa kesadaran masyarakat sangat penting, ketika membuka lahan perkebunan atau pertanian tidak dengan membakar.
Ia juga mengimbau warga yang melintas di jalan yang berpotensi kebakaran agar tidak membuang puntung rokok karena dapat memicu terjadinya kebakaran.
"Kami mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam penggunaan api, jangan membuang sisa atau puntung rokok di pinggir jalan karena dapat menyebabkan kebakaran," kata dia.
Baca juga: Damkar Lampung Selatan tangani tiga lokasi karhutla seluas 15 hektar
Ia meminta warga jika terjadi kebakaran atau hal yang membahayakan dapat segera menghubungi Damkarmat.
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023
