Jakarta (ANTARA News) - Serikat Pekerja Jamsostek (SPJ) menagih janji Iwan P Pontjowinoto yang pernah menyatakan akan mundur jika sudah tidak didukung oleh karyawan. Ketua Umum SPJ PT Jamsostek di Abdul Latief Algaff di Jakarta, Selasa, mengatakan sebelumnya SPJ diminta Iwan untuk menetralisir jika terjadi gejolak di kalangan karyawan. Namun arus deras lalu terjadi dimana karyawan di pusat dan daerah menolak kepemimpinan Iwan. Penolakan itu muncul karena berbagai alasan, termasuk sejumlah janji-janjinya kepada pekerja yang menjadi peserta Jamsostek yang tidak berwujud hingga sekarang. "Karyawan kita di daerah seperti `kucing kurap` kini karena tidak bisa menjawab tuntutan-tuntutan dari Pemda dan peserta program atas janji-janji yang dilontarkan Iwan di berbagai kesempatan yang tidak bisa direalisasikan hingga kini, seperti pinjaman perumahan," kata Latief. Dalam kondisi itu SPJ mendengar harapan karyawan yang menuntut penggantian Iwan. Iwan juga dinilai sering mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, memaki karyawan dan pejabat di berbagai kesempatan. Sementara konfirmasi dari Iwan atas tuduhan itu hingga kini masih belum didapat. SPJ juga mengajukan tuntutannya ke tiga komisi di DPR. Dari pertemuan dengan komisi itu disepakati untuk memanggil Iwan dan jajarannya, SPJ, dan Menneg BUMN. Kalangan DPR menyatakan dari awal mereka mempertanyakan proses penunjukan Iwan sebagai Dirut yang dinilai tidak transparan dan tidak melalui proses uji kelayakan sebagaimana lazimnya. Proses penunjukan itu kini berbuah disharmoni antara Iwan dengan jajaran direksi dan kini meluas ke jajaran karyawan. Sebelumnya akhir tahun 2005 Dewan Direksi pernah memeberikan masukan ke Menneg BUMN diantaranya mengganti Direksi yang bermasalah atau mengocok ulang jajaran direksi yang ada. Namun usul itu belum dijawab hingga saat ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006