Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta masih berada dalam kategori tidak sehat pada Sabtu (14/10) pagi berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.

Pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menunjukkan angka partikel halus (particulate matter/PM 2,5) berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat. 

Karena itu, situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut pun mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kesepuluh terburuk di dunia.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Sabtu adalah Dhaka, Bangladesh dengan indeks kualitas udara di angka 225, diikuti Delhi, India di angka 197 dan Lahore, Pakistan di angka 182.

Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Kalideres, Pantai Indah Kapuk dan Kebon Jeruk.

Hal yang sama juga tercatat pada Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori tidak sehat dengan indeks polusi udara PM2,5 mencapai angka 121. 

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang merugikan manusia atau pun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Namun demikian, indeks standar pencemar udara (ISPU) di Bundaran HI berada pada kategori sedang dengan indeks angka 89.

Kategori sedang berarti kualitas udara tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Baca juga: Kualitas udara DKI Jakarta kategori tidak sehat pada Jumat pagi
Baca juga: Udara Jakarta tidak sehat pada Kamis pagi

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2023