Singapura (ANTARA News) - Harga minyak di Asia melemah Rabu akibat aksi ambil untung para pedagang menjelang keluarnya data persediaan penting Amerika Serikat, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 16 sen menjadi 94,85 dolar per barel pada siang hari dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun delapan sen menjadi 104,15 dolar, lapor AFP.

"Harga telah mundur sedikit. Kami mendapati sejumlah aksi ambil untung sesudah kenaikan akhir-akhir ini," kata kepala penjualan pada CMC Markets di Singapura, kepada AFP.

"Para dealer membuang risiko menjelang data persediaan AS."

Departemen Energi AS Rabu nanti akan merilis data persediaan minyak mentah AS selama seminggu yang berakhir pada 24 Mei.

Meskipun cadangan turun 300.000 barel pada minggu yang berakhir pada 17 Mei, persediaan tetap tinggi, mengindikasikan permintaan lemah di konsumen minyak mentah terbesar di dunia itu hingga terus menekan harga.

Harga minyak dunia menguat Selasa, didukung data yang menunjukkan lonjakan kepercayaan konsumen AS dan harga rumah ketika pasar dibuka setelah liburan panjang.

Kepercayaan konsumen AS -- barometer kesehatan ekonomi terbesar dunia -- mencapai puncak lima tahun Mei dan harga rumah melonjak 11 persen y-o-y pada Maret, kenaikan tahunan terbesar dalam hampir tujuh tahun. (K004)

Penerjemah:
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013