Jakarta (ANTARA) -
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Ediar Usman memastikan semburan air bercampur gas di Kampung Leuwi Kotok, Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat ini sudah berhenti.

"Saat ini semburan sudah berhenti," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Dengan berhentinya semburan air tersebut, kata dia, dapat disimpulkan bahwa gas bertekanan yang menyebabkan semburan itu sudah berkurang dan akan habis.

Berdasarkan hasil analisa sementara, semburan air tersebut disebabkan oleh gas rawa dari hasil pembusukan organik atau biasa disebut biogenic.

"Tim berada di lokasi untuk mengambil sampel air. Nanti akan dapat diketahui apakah ada faktor lain atau tidak, utamanya komposisi kimia atau jenis gas tertentu," ujarnya.

Semburan air bercampur gas muncul di tengah permukiman warga di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10).

Semburan air itu muncul setelah ada pembuatan sumur bor sedalam 130 meter. Badan Geologi menyebut bahwa hal itu fenomena umum yang juga biasa terjadi di wilayah lain di Indonesia.


Baca juga: Badan Geologi sebut semburan gas di Bogor fenomena umum
Baca juga: Badan Geologi paparkan pemicu semburan air bercampur gas di Bogor

 

Pewarta: Moch Mardiansyah Al Afghani
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023