Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah perusahaan asal Prancis dalam forum bisnis di rangkaian acara bertajuk Fête de l’Archipel yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris, Prancis.

Direktur Jenderal Kerja Sama, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko S.A Cahyanto yang hadir dalam forum bisnis tersebut juga melakukan one-on-one meeting dan melakukan penjajakan kerja sama dengan beberapa perusahaan Prancis, antara lain ARCHETYPE Group, THALES, KSAPA, HDF Energy, Energy Pool, Flying Whales, dan Michelin.

“Dengan berbagai langkah strategis ini, Indonesia bertekad memajukan sektor industri dan ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdaya saing di pasar global,” ujar Eko dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Selain itu, dilakukan pula one-on-one meeting antara perusahaan Indonesia dan Prancis, yaitu PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT YPTI) dan Airbus, serta PT Free The Sea dengan KSAPA dan Thales.

Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan proses penjajakan kerja sama dan akan melakukan pertemuan lanjutan sebagai tindak lanjut.

Dalam forum bisnis tersebut, pihak Indonesia memberikan pandangan strategis yang mencakup sejumlah isu penting. Salah satu poin yang diungkapkan adalah peran penting industri manufaktur sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dibuktikan dengan kinerja industri manufaktur di Indonesia pada triwulan II 2023 mampu memberikan kontribusi sebesar 16,30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, sektor industri juga berhasil memberikan kontribusi pada penerimaan pajak (27,4 persen), investasi (37,8 persen), dan ekspor nasional (71,09 persen).

Bank Dunia mencatat perkembangan positif dalam pendapatan nasional, dengan Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia naik sebesar 9,83 persen menjadi 4.580 dolar AS pada tahun 2022.

Proyeksi lebih lanjut menunjukkan peningkatan GNI per kapita menjadi 5.550 dolar AS pada tahun 2025 dan target PNB per kapita mencapai 30.300 dolar AS pada tahun 2045.

Pemerintah memiliki Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) sebagai panduan utama, mencakup 10 industri prioritas yang terbagi menjadi industri hulu, pendukung, dan industri hilir, dengan fokus pada sektor-sektor seperti industri hulu berbasis agro, mineral dasar logam dan non logam, serta minyak dan gas.

Sebaran kawasan industri di Indonesia disesuaikan dengan potensi sumber daya alam, termasuk Sumatera yang berkaitan dengan hilirisasi sumber daya, Kalimantan yang berorientasi hijau dan energi terbarukan, serta Sulawesi, Maluku, dan Papua yang memanfaatkan sumber daya seperti nikel dan gas.

Potensi yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan modal besar bagi pengembangan industri dalam negeri untuk mendukung konten lokal.

Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia juga berfokus pada pengembangan Smart Eco-Industrial Park untuk meningkatkan kinerja lingkungan, ekonomi, dan sosial dalam industri.

Hingga Juli 2023, telah ada 136 Kawasan Industri yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun untuk meningkatkan daya saing industri, pemerintah juga memberikan insentif fiskal seperti Tax Holiday, Tax Allowance, serta insentif nonfiskal seperti pelatihan dan sertifikasi.



Baca juga: OIKN perkuat kerja sama investasi di Forum Bisnis Indonesia-Prancis

Baca juga: Bertemu Mendag Prancis, Menperin RI bahas I-EU CEPA hingga deforestasi


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nurul Aulia Badar
COPYRIGHT © ANTARA 2023