Kairo (ANTARA) - Nasib pengiriman bantuan dan evakuasi terbatas melalui satu-satunya pintu masuk ke Gaza yang tidak dikuasai Israel menjadi pertanyaan setelah sumber-sumber Mesir mengatakan telah terjadi gencatan senjata sementara, tetapi dibantah oleh Israel dan Hamas.

Kedua pihak yang bertikai itu mengatakan tak ada kesepakatan yang sudah dicapai.

Ahad lalu di Kairo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyatakan bahwa gerbang lintas batas Rafah antara Semenanjung Sinai di Mesir dan Gaza akan dibuka kembali dan bahwa sebuah mekanisme penyaluran bantuan sudah disepakati Israel.

Lebih dari dua juta warga Gaza terisolasi sejak Israel melancarkan bombardemen dan blokade intensif sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan Hamas. Sekitar 600.000 warga Gaza terpaksa mengungsi ketika pasokan sudah hampir habis.

Mesir mengatakan Rafah ditutup, tetapi gerbang itu sudah tidak bisa digunakan akibat serangan Israel ke kubu Palestina.

Dua sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa gencatan senjata di Gaza selatan sudah disepakati untuk dimulai pada Senin pukul 06.00 GMT (13.00 WIB).

Gencatan senjata itu berlangsung beberapa jam untuk memberi jalan bagi pengiriman bantuan dan evakuasi terbatas bagi pemegang paspor asing dari Gaza, kata mereka.

Namun, Israel membantah pernyataan itu.

Baca juga: Presiden Palestina tegaskan tolak pembunuhan warga sipil kedua pihak

"Saat ini, tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai imbalan untuk keluarnya warga asing," kata kantor PM Israel Benjamin Netanyahu.

Pejabat Hamas Izzat El-Reshiq juga berkata kepada Reuters bahwa laporan media yang menyebutkan Rafah sudah dibuka kembali atau adanya gencatan senjata, tidak benar.

Sumber-sumber keamanan Mesir itu mengaku bingung mendengar bantahan Israel tersebut karena sebelumnya mereka sudah menerima konfirmasi soal hal itu.

Seorang sumber di Rafah mengatakan bahwa pada Senin tidak ada bombardemen dan bahwa penyeberangan di sisi Mesir sudah siap.

Ratusan ton bantuan dari berbagai lembaga dan negara pada Senin menunggu di truk-truk di Kota Al-Arish, Mesir, guna mendapatkan izin memasuki Gaza, kata dua sumber di sana dan seorang saksi mata kepada Reuters.

Video Reuters menunjukkan truk-truk bahan bakar berbendera PBB terlihat meninggalkan Gaza menuju Mesir melalui penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jika Israel melancarkan serangan darat di Gaza
Baca juga: Satu juta orang di Gaza terpaksa mengungsi

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023