Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan mengalami penguatan apabila ada kepastian terkait kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Saya percaya kalau (harga) BBM-nya dinaikkan itu pressure terhadap impor migasnya turun, itu akan membuat rupiahnya kembali menguat," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Menurut Chatib, keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi menjadi penting, karena selain dapat mengalihkan subsidi kepada yang membutuhkan, kesehatan fiskal dapat lebih terjaga dan defisit neraca pembayaran dapat ditekan.

"Kebijakan menaikkan BBM jadi sangat penting, satu dari sisi keadilan, kedua dari sisi fiskalnya dan ketiga dari neraca pembayaran," ujarnya.

Chatib mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, disebabkan guncangan di pasar keuangan akibat ekspektasi penarikan pelonggaran kuantitatif (QE) oleh Bank Sentral AS (The Fed).

"Di sisi lain kalau dengan begini kondisi ekspor yang masih lemah itu, (pelemahan rupiah) membuat harga ekspor kita jadi lebih kompetitif dan range-nya itu masih aman," katanya.

Sementara, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengaku optimistis penguatan nilai tukar rupiah akan terjadi, seusai pembahasan RAPBN-Perubahan 2013 pada pertengahan Juni.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi menguat sebesar tiga poin seiring dengan beberapa data AS yang tidak sesuai estimasi, sehingga membuat The Fed masih terus melanjutkan program stimulusnya.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat sebesar tiga poin menjadi Rp9.810 dibanding posisi sebelumnya Rp9.813 per dolar AS.





Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013