Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenkopolhukam Janedjri M. Gaffar mengajak seluruh elemen bangsa ikut mengambil bagian dan tanggung jawab dalam menjaga situasi dan kondisi Pemilu 2024 tetap aman, kondusif, dan berjalan sukses.

"Pemilu yang sukses adalah pemilu yang tidak hanya berjalan dengan lancar dan baik secara teknis prosedural belaka, tetapi juga secara substansial memberikan jalan terbaik bagi perjalanan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Maju," kata Janedjri dalam sambutannya pada dialog kebangsaan "Sukses Pemilu 2024 menuju Indonesia Maju" di Surakarta, Jawa Tengah, seperti dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Janedjri menambahkan ukuran kesuksesan pemilu sangat sederhana, yaitu bagaimana pemilu dapat berjalan sesuai asas penyelenggaraan pemilu, sebagaimana diatur pada Pasal 22E Ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945, yang menerapkan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.

Baca juga: Presiden Jokowi ke pengusaha China: Jangan khawatir Pemilu 2024

Meskipun sederhana, dia mengatakan upaya untuk mencapai kesuksesan pesta demokrasi itu tidaklah mudah. Hal itu karena pemilu berkaitan dengan kepentingan banyak orang, baik elite politik, kelompok kepentingan, maupun masyarakat luas.

Sehingga, lanjutnya, perlu kesadaran akan tanggung jawab seluruh elemen bangsa untuk menyukseskan pemilu sesuai standar yang ditentukan oleh konstitusi.

"Kesadaran ini hanya dapat terwujud jika semua elemen dapat menempatkan kepentingan dan kemajuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok dalam mengikuti Pemilu 2024 mendatang," katanya.

Keberhasilan mengawal kesuksesan Pemilu 2024 akan menjadi momentum penting, sekaligus batu loncatan bagi bangsa Indonesia, untuk terus bergerak maju dengan sistem politik demokrasi yang telah dipilih bersama, yakni sistem demokrasi Pancasila.

Baca juga: Bima Arya: Putusan MK ibarat jalan tol kepala daerah "nyapres"

Dalam kesempatan tersebut, Janedjri juga menyebut kerja sama perlu ditingkatkan seluruh elemen bangsa, mengingat Pemilu 2024 berpotensi dihadapkan pada sejumlah tantangan yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Ancaman itu datang, seperti adanya kampanye hitam, kampanye negatif, penggunaan isu SARA-suku, agama, ras dan antargolongan-praktik politik uang, dan kontestasi yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok di atas kepentingan bangsa," ujarnya.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan KPU RI, tahapan pemilu tidak lama lagi akan memasuki masa pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dijadwalkan pada tanggal 19-25 Oktober 2023.

Kemudian masa kampanye Pemilu 2024 pada 28 November 2023-10 Februari 2024 dan masa tenang di tanggal 11-13 Februari 2024. Sementara itu, pemungutan dan perhitungan suara dijadwalkan pada tanggal 14-15 Februari 2024, serta rekapitulasi hasil perhitungan suara 15 Februari-20 Maret 2024.


Baca juga: Anies dan Koalisi Perubahan tetap fokus pendaftaran Pilpres 2024

Pewarta: Cahya Sari
Editor: Fransiska Ninditya
COPYRIGHT © ANTARA 2023