Yogyakarta (ANTARA News) - Status aktivitas Gunung Merapi sejak pukul 10.00 WIB, Rabu diturunkan dari 'awas' menjadi 'siaga'. Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Rabu siang menyebutkan penurunan status aktivitas Merapi itu tertuang dalam surat yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung yang ditandatangani Kepala Bagian Tata Usaha Dr Asnawir Nasution MSc. Penurunan status tersebut didasari pertimbangan aktivitas gunung ini terus menurun sejak 4 Juli lalu, terutama awan panas tidak terjadi lagi sejak 3 Juli sampai sekarang. Sementara itu, Kepala BPPTK Yogyakarta Dr A Ratdomopurbo mengatakan, meski statusnya telah turun menjadi `siaga`, namun warga masyarakat di kawasan kaki gunung itu diminta tetap waspada, karena masih memungkinkan terjadi awan panas. Karena itu, BPPTK masih terus melakukan sosialisasi ke masyarakat khususnya yang bertempat tinggal di kawasan rawan bencana Merapi, untuk memberikan pemahaman bahwa meski gunung ini berstatus `siaga`, awan panas masih mungkin terjadi. Gunung Merapi (2.965 mdpl) di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, sejak April lalu aktivitasnya meningkat, dan pada 13 Mei status aktivitas gunung itu dinaikkan dari `siaga` menjadi `awas`. Pada 13 Juni 2006 status aktivitas Merapi sempat diturunkan dari `awas` menjadi `siaga`, tetapi keesokan harinya yaitu pada 14 Juni sore statusnya dinaikkan lagi menjadi `awas`, setelah terjadi awan panas besar secara beruntun dengan jarak luncur maksimum tujuh kilometer ke arah selatan. Akibat terjangan awan panas tersebut, kawasan Kaliadem di Kabupaten Sleman, DIY porak poranda dan dipenuhi material vulkanik berupa abu halus, pasir dan batu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006