Jakarta (ANTARA News) - Nur Febriani, pramugari Sriwijaya Air yang dipukul pipi kiri dan bagian belakang kiri kepalanya oleh salah satu pemakai jasa maskapai penerbangan itu, Zakaria Hadi, mendapat dukungan di jejaring sosial.

Di twitter, hashtag #dukungFebri menjadi hal yang sering di-tweet. Juga di facebook, pembicaraan khalayak tentang ini sedang marak. "Pengecut pejabat itu, seharusnya dilempar keluar saja," salah satu ungkapan pengguna facebook berkata. 

Kisahnya bermula saat pesawat terbang Sriwijaya Air akan mendarat di Bandar Udara Depati, Bangka Belitung, dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, kemarin (6/6). Peraturan keselamatan penerbangan di semua maskapai penerbangan Tanah Air, di antaranya melarang pemakai jasa (penumpang) menyalakan apalagi mengoperasikan perangkat elektronika dan perangkat komunikasi.

Walau bekerja pada frekuensi yang berbeda dengan intensitas sangat lemah, namun diketahui pancaran dan tangkapan gelombang elektromagnetik pada gelombang UHF itu bisa membuat radio komunikasi penerbang dengan ATC serta instrumen lain penerbangan di pesawat terbang menjadi kacau.

Mengingatkan hal ini adalah tugas pramugari dan pramugara. Hadi termasuk yang diingatkan tentang itu oleh Febriani. Sumber dari mana-mana menyatakan, Hadi malah marah, memaki, dan menampar Febriani memakai koran yang sedang dia baca. 

Tidak dijelaskan nomor kursi yang dinaiki Hadi pada pesawat terbang memakai nama kerajaan terbesar di Tanah Air pada masanya itu.

Menanggapi peristiwa pada Kamis (6/6) itu, juru bicara Sriwijaya Air, Agus Sujono, menyatakan, kasus pemukulan pramugari Sriwijaya, Febriani, oleh Hadi sudah dilaporkan kepada polisi setempat. 

Febriani sendiri yang melaporkan hal itu kepada petugas keamanan di sana. Begitu mendapat pengaduan, Hadi langsung digelandang ke kantor polsek setempat. "Saat take off sudah diingatkan, lalu pas landing terjadi kejadian serupa," kata Sujono.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2013