Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Kamis, membenarkan bahwa badan intelijen negara itu telah membeberkan kemungkinan adanya persekongkolan untuk membunuh dia. "Telah ada laporan intelijen namun laporan itu tidak menakutkan. Itu sesuatu yang biasa," katanya seperti dilaporkan AFP. Ia mengatakan Badan Intelijen Nasional telah meningkatkan keamanan kepada dirinya setelah ancaman itu muncul pekan lalu dan persekongkolan itu kini sedang diselidiki. Aksi jalanan anti pemerintah Thaksin di Bangkok awal tahun ini telah memaksa diadakanya pemilu sela pada 2 April yang dimenangkan Thaksin. Namun, karena adanya boikot dari kelompok oposisi pemilu itu dibatalkan dan menurut rencana pemilu baru akan diselenggarakan pada 15 Oktober. Thaksin semula menyisih setelah pemilu itu dibatalkan. Namun ia kembali menjabat sebagai perdana menteri sementara pada 23 Mei sehingga memicu kecaman dari beberapa tokoh oposisi dan aktivis pro-demokrasi.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006