Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur menggencarkan program urban farming (pertanian kota) sebagai upaya mengurangi polusi udara sekaligus memperkuat ketahanan pangan.

"Kita akan libatkan sektor usaha menggalakkan urban farming di sini," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar saat panen tomat di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa.

Lahan budi daya tomat seluas 1,7 hektare itu merupakan hasil kerja sama dengan PT Tunggal Sila Pharma melalui program tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/ CSR).

Anwar dalam sambutannya mengajak perusahaan-perusahaan yang berada di Jakarta Timur dan warga ikut melakukan pertanian perkotaan.

"Tentu ini sangat baik sekali, diharapkan semua perusahaan Jakarta Timur yang masih memiliki lahan agar berbuat seperti ini (urban farming)," kata dia.

Kegiatan pertanian perkotaan merupakan arahan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menekan polusi dan menjaga ketahanan pangan.

"Ketika cabai, tomat, bawang mahal warga bisa memulai membuat ketahanan pangan dengan membuat urban farming," ujar Anwar.

Dalam kegiatan itu, Anwar bersama jajaran Pemkot Jaktim memanen tomat serta membagikan hasilnya ke warga setempat dan pengelola dari urban farming tersebut.

Sementara itu, Lurah Kayu Putih Tuti Sugihastuti menuturkan terbentuknya lahan urban farming tersebut berdasarkan arahan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan yang bermanfaat, terutama untuk mengurangi polusi udara dan ketahanan pangan masyarakat.

"Kami ini menindaklanjuti instruksi Pj Gubernur, bahwa masing-masing wilayah diwajibkan untuk memiliki lokasi urban farming. Kebetulan di Kelurahan Kayu Putih ini ada lahan seluas 1,7 hektare milik PT. Tunggal Sila, kemudian mereka menciptakan kebun di tengah kota," kata Tuti.

Urban farming tersebut tak hanya untuk membantu ketahanan pangan dengan tanaman produktif seperti padi, cabai, tomat, sayur-sayuran dan buah-buahan, tapi juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat meminimalisir banjir.

"Jadi kita memanfaatkan lahan tujuannya itu satu, karena di sini titik genangan sehingga air bisa diserap paling tidak meminimalisir genangan, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan," ucap Tuti.
Baca juga: KPKP Jaksel: Pertanian perkotaan solusi ketahanan pangan saat kemarau
Baca juga: DKI Jakarta gencarkan pertanian perkotaan
Baca juga: Pemkot Jakpus gencarkan pertanian perkotaan

 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2023