Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) fokus menghentikan penjalaran api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing Kota Tangerang, Banten.

Kepala Pusat Data, Informasi da Komunikasi Kebencanan BNPB Abdul Muhari secara daring di Jakarta, Selasa, mengatakan kondisi kebakaran yang cukup parah seperti yang terjadi di TPA Rawa Kucing, pengendalian pemadaman api lebih dulu di  di ujung daerah terjal.

“Fokus dari tim water bombing di sini dalam 1, 2, atau mungkin 3 hari ke depan itu memastikan bahwa api itu mati di batas penjalaran, sehingga fokus kita mungkin di dua hari ke depan itu baru membasahi daerah yang tengah,” kata Abdul Muhari. 

Ia mengatakan pemadaman kebakaran TPA Rawa Kucing mulai dilakukan dengan heli water bombing pada Senin (23/10). Helikopter tersebut didatangkan setelah beroperasi di Bali.

Baca juga: Pemkot Tangerang kerahkan beragam upaya padamkan TPA Rawa Kucing

“Total estimasinya, tim di lapangan menyampaikan 34,8 hektare dengan kedalaman terbakar 20 sampai 40 sentimeter, sehingga kita coba untuk memudahkan mobilisasi dengan mengambil air dari muara Sungai Cisadane,” ujar Abdul.

Dari estimasi 40 ton air yang diturunkan untuk pemadaman TPA Rawa Kucing, satuan tugas udara berhasil menjatuhkan lebih dari 80 ton air, dari 105 sorti untuk membasahi pinggir kawasan yang akan menjalar.

Penyebab kebakaran masih diselidiki, kata dia, apakah dari faktor manusia yang membuang puntung rokok maupun penyebab lainnya seperti menunpuknya gas metana dari timbunan sampah.

Baca juga: BPBD masifkan pemadaman TPA Rawa Kucing di darat dan udara
Baca juga: BPBD catat sejumlah kendaraan terbakar di TPA Rawa Kucing

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2023