Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu menegaskan pihaknya siap menyalurkan beras ke penggilingan jika ditugaskan oleh Perum Bulog Pusat.

"Kami siap. Sekarang kami masih menunggu perintah tertulis dari pusat," kata Arif, di Medan, Selasa.

Dia melanjutkan, Perum Bulog Kanwil Sumut mendukung penuh rencana pemerintah untuk mendistribusikan 200 ribu ton beras ke penggilingan-penggilingan.

Menurut Arif, hal itu merupakan sebuah terobosan dalam upaya memperbanyak stok beras di masyarakat.

Semakin banyak suplai yang digelontorkan, dia meyakini harga beras dapat lebih terkendali.

"Artinya semua saluran dioptimalkan. Sebelumnya sudah ada penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan bantuan pangan beras," kata Arif.

Pemerintah melalui Pelaksana Tugas Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi meminta Perum Bulog untuk mengucurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan-penggilingan padi dalam negeri.

Arief, yang juga Kepala Badan Pangan Nasional, menyebut bahwa beras dari Bulog disalurkan ke penggilingan dengan harga Rp12.000 per kilogram dan dijual paling mahal Rp13.900 per kilogram kepada masyarakat.

Dia menilai distribusi penyaluran komersial Bulog merupakan langkah yang menguntungkan bagi berbagai pihak mulai dari pemerintah, pelaku usaha penggilingan padi, hingga masyarakat.

"Ada 'win-win solution'. Penggilingan padi kekurangan gabah kering bisa tetap melakukan aktivitas, repacking (pengemasan ulang) dan lain-lain. Bulog juga bisa mempercepat beras komersialnya, masyarakat ada pilihan beras untuk memperoleh harga yang cukup bersaing," ujar Arief pula.
Baca juga: Bulog pastikan tak ada penjualan beras SPHP berharga premium di Sumut
Baca juga: Bulog: Stok beras Sumut cukup sampai akhir tahun 2023


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023