Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa gencatan senjata dalam konflik yang terjadi antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, hanya akan menguntungkan kelompok tersebut.

"Gencatan senjata saat ini hanya menguntungkan Hamas," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) AS John Kirby kepada media pada Selasa, seperti dikutip dari laman web resmi Gedung Putih AS, Rabu.

Kirby menyampaikan pernyataan itu saat menanggapi pertanyaan dari media terkait kemungkinan pembebasan sandera, perlucutan senjata dan konferensi internasional terkait penyelesaian konflik.

Kirby menjawab bahwa dia tidak bisa berspekulasi tentang kemungkinan-kemungkinan tersebut. Ia mengatakan bahwa gencatan senjata saat ini hanya akan menguntungkan Hamas.

Untuk itu, Kirby memastikan dukungan AS untuk Israel melalui bantuan peralatan dan kemampuan yang dibutuhkan Israel untuk mempertahankan diri dalam konflik tersebut.

"Kami akan terus memastikan bahwa Israel memiliki peralatan dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan diri," katanya.

Baca juga: Biden dukung gencatan senjata di Gaza jika semua tawanan dibebaskan

AS juga, lanjut dia, akan terus mencoba mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mencoba mengeluarkan sandera dan orang-orang dari Gaza.

Ketika ditanya tentang kemungkinan skenario lain yang bisa diambil untuk mencegah atau menghentikan perang yang saat ini masih berlangsung, Kirby mengatakan bahwa perang saat ini sudah terlanjur terjadi antara Israel dan Hamas.

Namun, terkait kemungkinan untuk menghentikan serangan darat dari Israel, ia mengatakan bahwa kemungkinan opsi itu ada di tangan pasukan pertahanan Israel.

"Mereka yang dapat mengambil keputusan tentang operasi apa yang akan mereka lakukan," katanya.

Namun demikian, Kirby kembali menekankan bahwa jika gencatan senjata dilakukan saat ini, hal itu hanya akan menguntungkan Hamas.

Baca juga: Aksi demo besar-besaran di Brussel serukan gencatan senjata di Gaza

Baca juga: Gaza diserang, pesohor Hollywood desak Biden wujudkan gencatan senjata

Pewarta: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2023