Beirut (ANTARA News) - Israel memblokade pelabuhan-pelabuhan Lebanon dan dua pangkalan udara militer, Kamis, meningkatkan serangan balasan yang telah menewaskan 53 warga sipil di Lebanon sejak Hizbullah menangkap dua prajurit Israel sehari sebelumnya. Pejuang Hizbullah menembakkan sedikitnya 70 roket ke Israel utara dalam pemboman terhebat mereka dalam waktu satu dasawarsa. Dua wanita tewas dan 42 orang cedera dalam serangan itu, kata petugas medis Israel. Penduduk di wilayah utara Israel diperintahkan memasuki tempat-tempat perlindungan bom. Kekerasan itu merupakan yang tersengit sejak 1996 ketika pasukan Israel masih menduduki wilayah Lebanon selatan. Bentrokan itu juga bertepatan waktunya dengan ofensif besar Israel ke Jalur Gaza dalam upaya membebaskan seorang prajuritnya yang ditangkap pejuang Palestina dan untuk menghentikan serangan roket Palestina. Presiden AS George W. Bush menyuarakan kekhawatiran mengenai nasib pemerintah Lebanon anti-Suriah, namun tidak mengecam secara langsung serangan hukuman yang dilancarkan Israel. "Israel memiliki hak untuk membela diri. Yang kedua, apa pun yang dilakukan Israel tidak boleh memperlemah... pemerintah di Lebanon," kata Bush di Jerman Pesawat-pesawat Israel membom landasan pacu di bandara internasional Beirut, membuat penerbangan terpaksa dialihkan ke Siprus. Pada malam hari, pesawat Israel juga menyerang dua pangkalan udara yang digunakan terutama oleh armada kecil helikopter militer Lebanon. Seorang perwira senior Israel mengatakan kepada Reuters, blokade udara dan laut itu akan tetap dilakukan selama ofensif panjang terhadap gerilyawan Hizbullah di Lebanon. "Kami tidak mempertimbangkannya dalam hari," kata Brigjen Amir Ehsel, wakil kepala staf angkatan udara seperti dikutip Reuters, seraya menjelaskan bahwa blokade itu akan dilakukan selama konflik berlangsung. Kapal-kapal angkatan laut Israel yang melakukan pengepungan memaksa kembali tiga kapal yang mengangkut bahan bakar ke Beirut, kata satu sumber perkapalan. Tiga fasilitas televisi al-Manar Hizbullah di Beirut dan tempat lain juga diserang tembakan helikopter Israel. Seorang dilaporkan tewas dan 10 lain cedera. Pasukan Israel juga berencana menyerang jalan-raya utama Beirut-Damaskus, menurut penjelasan Kementerian Pertahanan Israel. Negara Yahudi tersebut telah menolak tuntutan agar mereka membebaskan tahanan-tahanan Arab sebagai imbalan atas pembebasan prajurit-prajurit Israel yang ditangkap, yang diidentifikasi sebagai Ehud Goldwasser (31) dan Eldad Regev (26). Serangan udara yang terus-menerus di Lebanon selatan menewaskan lebih dari 50 warga sipil dan mencederai 110 orang, kata beberapa sumber keamanan. Seorang prajurit angkatan darat Lebanon juga tewas. Serangan udara Israel pada Rabu menewaskan dua warga sipil dan seorang pejuang Hizbullah. Dua lusin jembatan terkena serangan dan sebagian besar rusak parah.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006