Jakarta (ANTARA News) - Tunggal putri terbaik Indonesia, Linda Wenifanetri, termotivasi setelah bertarung menghadapi bintang bulu tangkis India, Saina Nehwal, pada putaran pertama kejuaraan Djarum Indonesia Terbuka 2013 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa.

Linda harus mengakui keunggulan Saina, peringkat dua dunia, dengan skor 17-21, 29-27, 13-21. Namun pada rekor pertemuan pertama kedua pemain tersebut, mereka menyajikan pertarungan ketat yang menegangkan. Linda mampu membuat perlawanan yang merepotkan peraih medali perunggu Olimpiade London 2012 itu.

"Dari pertandingan tadi, saya melihat tunggal putri kita tidak ketinggalan banget kok. Ini jadi memotivasi saya untuk lebih giat lagi di pertandingan selanjutnya," kata Linda.

Linda sebagai pemain peringkat 14 dunia mampu memaksa Saina bermain reli panjang di game kedua. Membalas kekalahannya di game pertama, Linda memegang kendali bola sehingga membuat Saina sering gagal mengembalikannya dengan baik, dan akhirnya menabrak net berkali-kali.

Saina mengejar lalu menyamai skor 14-14, ia pun bangkit kembali. Namun, Linda masih bermain ngotot sehingga bisa menjangkau Saina, kedudukan sama 20-20. Dari sini, kedua pemain sama-sama tidak mau kalah, hingga pertarungan alot pun tak terelakkan.

Ketatnya pertandingan terus berlangsung sampai akhirnya Linda memecah kebuntuan setelah dengan lihai berhasil membuat Saina keteteran meladeni permainan bola pendeknya. Linda pun memperpanjang nafasnya dengan memenangi game kedua 29-27.

Namun, Linda gagal mengulang kejayaannya di game ketiga. Saina masih menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia yang mampu menjaga tempo permainan.

Linda pun mengaku banyak memetik pelajaran dari pemain berusia 23 tahun itu.

"Dia adalah pemain yang kuat, stamina dan speed-nya konsisten," ujar Saina yang mengaku akan meningkatkan kemampuannya lagi untuk pertandingan selanjutnya.

"Sekarang saya sudah tahu pola permainannya dan lain waktu lebih optimitis. Saya lebih siap," kata Linda yang kembali fokus untuk turnamen Singapura Terbuka pekan depan. 

Pewarta: Monalisa
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013