Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat tertutup dengan para anggota koalisi pemerintah untuk mencermati perkembangan perekonomian dan mengamankan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta Convention Center, Selasa malam, seusai rapat tertutup tersebut.

"Hari ini kita melakukan rapat koalisi dipimpin oleh bapak Presiden. Intinya adalah pertama kita mencermati perkembangan ekonomi global dan perekonomian nasional kita," kata Hatta.

Ia juga mengatakan bahwa dalam rapat itu diharapkan pembahasan RAPBNP dapat selesai pada waktunya serta berjalan dengan mulus.

"Koalisi diharapkan mengamankan itu," katanya.

Saat ditanya komitmen koalisi atas itu, Hatta menegaskan bahwa koalisi memiliki komitmen yang kuat.

Rapat tertutup yang dimulai sekitar pukul 20.00 wib dan berlangsung selama lebih kurang dua jam itu diikuti oleh antara lain. Wakil Presiden Boediono, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menkumham Amir Syamsudin, Menag yang juga Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, dan Menakertrans yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Mensesneg dan Wakil Presiden Boediono tampak meninggalkan ruangan terlebih dahulu pukul 22.00 WIB.  Sekitar 15 menit kemudian seluruh peserta rapat menyusul, termasuk Presiden Yudhoyono. Dalam rapat malam itu tidak tampak perwakilan dari PKS.

Sebelumnya Wakil Presiden Boediono menegaskan penyesuaian harga BBM tidak bisa ditunda lagi mengingat setiap tahun subsidi BBM besarnya sudah mencapai Rp250 triliun.

"Jumlah itu sangat besar dan sebaiknya dikompensasi untuk rakyat miskin dan agar tepat sasaran," katanya.

Bentuk kompensasi penyesuaian harga BBM yang diberikan kepada masyarakat miskin, katanya, adalah jumlah penerima raskin ditambah, bantuan beasiswa untuk siswa miskin juga ditambah.

Dia juga berharap agar dengan adanya penyesuaian harga BBM dan pemberian kompensasi kepada masyarakat miskin itu, maka sasaran pemberian subsidi bisa tepat pada sasaran.
(M041*G003)



Pewarta: M. Arif Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013