Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga depocit facility atau Fasbi sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 4,25 persen sebagai upaya menjaga stabilitas moneter.

"Dalam rapat dewan gubernur hari ini, kita sepakat untuk menaikan suku bunga depocit facility sebesar 25 basis poin," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam.

Agus mengatakan kebijakan ini dilakukan Bank Indonesia sebagai respon atas perkembangan ekonomi secara umum yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Ini adalah bagian dari langkah kita untuk menyiapkan paket kebijakan moneter yang akan dibahas secara lengkap dalam rapat dewan gubernur bulanan," katanya.

Agus tidak mengatakan secara jelas bahwa kenaikan suku bunga depocit facility ini merupakan sinyal dari Bank Indonesia untuk mengubah suku bunga acuan (BI Rate) yang saat ini bertahan pada angka 5,75 persen.

"Saya belum bisa mengkomentari itu, tapi kita lihat kondisi riil sekarang, kita harus mewaspadai inflasi tinggi," ujarnya.

Sementara, terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Agus mengatakan hal tersebut diperkirakan hanya terjadi sementara akibat kondisi global.

Untuk itu, Bank Indonesia siap mengambil langkah untuk menjaga stabilitas sistem keuangan termasuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas dan rupiah di pasar apabila diperlukan.

"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa market harus memahami, BI akan terus menjaga nilai tukar rupiah yang akan mencerminkan fundamental ekonomi," ujar Agus.

Selain itu, Bank Indonesia akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan serta Lembaga Penjamin Simpanan di tingkat pimpinan maupun deputi terkait kondisi regional maupun global saat ini. (*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013