Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu kembali dibuka tertekan sebesar 31,55 poin mengikuti bursa saham kawasan Asia.

IHSG BEI dibuka turun 31,55 poin atau 0,68 persen ke posisi 4.578,40, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,96 poin (1,05 persen) ke level 749,32.

"Secara teknikal belum ada tanda-tanda untuk penguatan bagi indeks BEI, kondisi makro ekonomi global yang dirasa belum kondusif akhirnya membuat penilaian negatif sehingga tekanan jual masih berlanjut," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, lanjut dia, diharapkan tekanan jual di saham-saham domestik mulai terbatas sehingga tidak menambah keterpurukan bagi IHSG BEI yang sudah masuk dalam area jenuh jual (oversold).

Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas, Adrianus Bias memperkirakan IHSG BEI akan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan menguat menyusul potensi kenaikan pada saham-saham domestik di sektor yang telah melemah signifikan yakni properti, konstruksi, konsumer dan semen.

Selain itu, ia menambahkan langkah Bank Indonesia (BI) tadi malam yang menaikkan suku bunga deposit facility (FasBI) sebesar 25 basis poin (bps) untuk memberikan sentimen positif khususnya di nilai tukar rupiah dapat berimbas pada pergerakan indeks BEI Rabu ini.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 260,43 poin (1,20 persen) ke level 21.354,66, indeks Nikkei-225 turun 244,54 poin (1,82 persen) ke level 13.075,86, dan Straits Times melemah 15,22 poin (0,47 persen) ke posisi 3.198,41.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013