Jakarta (ANTARA News) - PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) akan segera memproduksi pompa air di Indonesia dengan kapasitas 15 ribu unit per bulan, untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal yang setiap tahunnya tumbuh sekira 15 sampai 20 persen. "Pasar pompa air sangat besar di Indonesia mencapai sekitar 1,6 juta unit per tahun," kata Presdir SEID Kenji Okunaka pada peluncuran Aqua Jet di Jakarta, Jumat, mengenai alasan memproduksi pompa air di Indonesia. Produksi pompa air murni kebijakan Sharp Indonesia karena selama ini grup Sharp tidak memproduksi pompa air. Kebijakan itu sendiri telah mendapat persetujuan Sharp di Jepang. "Kalau pasarnya besar, tidak tertutup kemungkinan kami akan memperluas kapasitas. Produksi ini khusus hanya untuk pasar Indonesia," ujar Okunaka. Sayangnya, pihak Sharp tidak mau menyebutkan nilai investasinya, karena dinilai rahasia. Namun, Okunaka mengatakan produksi dilakukan di pabrik Sharp di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Okunaka juga mengakui bahwa sebagian besar komponen masih diimpor dari Cina karena komponen lokal belum tersedia. Ditambahkan Kepala Pemasaran Produk Pompa Air, Alan Siagian, pihaknya menargetkan mampu menguasai sekitar 10 persen dari pasar pompa air di Indonesia. "Sampai saat ini pasar pompa air cenderung stabil. Meskipun pada tahun fiskal 2004/2005 pasar terganggu akibat kenaikan harga BBM dan situasi ekonomi belum stabil, pasarnya hanya turun 10 persen. Bila ekonomi membaik pasar bisa tumbuh 15 sampai 20 persen," katanya. Dikatakannya pasar pompa air terbesar di Indonesia adalah pompa air non otomatis yang menguasai sekitar 80 persen dari total pasar, sisanya 15 persen pompa air otomatis, dan lima persen jet pump. "Kami terutama membidik pasar masyarakat pedesaan yang kini sudah mulai beralih dari sumur dan timba dengan menggunakan pompa air, apalagi harga semakin murah," ujarnya. Sharp sendiri, kata dia, memasarkan hampir seluruh segmen pasar, mulai dari produk murah dengan harga eceran sekitar Rp260 ribu per unit (SP-135) sampai segmen atas senilai Rp2,0juta per unit (SPJ-250). "Kami optimis dengan mengusung low voltage (voltase rendah) akan mampu diterima pasar, meskipun pemain baru di pasar pompa air di dalam negeri," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006