Tangerang (ANTARA) - Sebagian warga yang mengungsi ke kantor Kecamatan dan GOR Neglasari karena dampak kebakaran TPA Rawa Kucing sudah mulai pulang kembali ke rumahnya karena asap sudah berhasil dipadamkan.

"Sebagian pengungsi yang pulang, memang sekitar rumahnya sudah aman dari asap sehingga diperbolehkan pulang. Proses pemulangan diantar petugas baik itu dari petugas kecamatan maupun Satpol PP," kata Camat Neglasari yakni Andhika Nugraha di Tangerang, Sabtu.

Data hingga Sabtu ini, pengungsi yang sudah pulang ada 130 jiwa terdiri dari 75 jiwa dari pengungsian GOR Neglasari dan 55 jiwa pengungsian Aula Kecamatan Neglasari. Kemudian yang masih bertahan di pengungsian 79 jiwa dengan rincian 31 jiwa di GOR Neglasari dan 48 di Aula Kecamatan Neglasari.

Namun, pihaknya tetap membuka pintu sebagai langkah antisipasi apabila ada hal-hal yang tidak kita inginkan. Sedangkan warga yang masih bertahan dikarenakan posisi rumah bersebelahan dengan TPA serta memiliki anak dan bayi. "Jadi harus menjaga kesehatan dan keamanan dari sisa-sisa asap yang ada," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang gelar Shalat Istisqa di sekitar TPA Rawa Kucing

Baca juga: Dampak TPA Rawa Kucing, jam angkut sampah Kota Tangerang ditambah


Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang memberikan dukungan layanan Psychosocial Support Service kepada para pengungsi di aula dan GOR kecamatan Neglasari akibat bencana kebakaran TPA.

"Pelayanan pendampingan Psychosocial Support Service (PSS) kepada anak-anak dan lansia ini sebagai terapi untuk menghilangkan rasa jenuh saat di pos pengungsian dan juga untuk memulihkan psikologi para pengungsi akibat terdampak asap kebakaran," kata Pendamping PSS PMI Kota Tangerang Dias Kapita Jayanti.

Ia menuturkan kegiatan ini juga bertujuan agar anak sedikit demi sedikit bisa melupakan kesedihan dan mengembalikan keceriaan. Apalagi sudah enam hari tinggal di posko pengungsian sehingga ada rasa kejenuhan.*

Baca juga: KLHK injeksikan air untuk padamkan kebakaran di TPA Rawa Kucing

Baca juga: DLH buat tandon air berkapasitas 5.000 liter di puncak sampah TPA

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023