Jakarta (ANTARA) - Produsen valve (katup) untuk industri migas, pertambangan hingga pembangkitan, PT Katup Industri Indonesia, mengoperasikan fasilitas pabrik baru berteknologi tinggi di Kawasan Industri Delta Silicon Cikarang, Jawa Barat, guna menekan ketergantungan pada impor produk katup.

Direktur Utama Katup Industri Indonesia (KII) Saut Martahan Panjaitan mengatakan pabrik yang menelan investasi 12 juta dolar AS tersebut akan memproduksi katup dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 45 persen.

"Tujuan kami ingin membangun ekosistem industri dan bisnis valve yang kuat dan berkelanjutan," kata Saut dalam keterangannya saat peresmian pabrik, Selasa.

Menurut Saut, pabrik katup ini diharapkan mampu bersaing secara teknologi dan komersial di dalam negeri dan ke depan dapat berpartisipasi dalam meningkatkan ekspor Indonesia di bidang peralatan katup. Hal itu dikarenakan harga katup relatif mahal, bisa mencapai Rp1 miliar per katup.

"Target produksinya bisa mencapai 19.200 unit per dua shift. Ada 5 jenis katup yang diproduksi. Tahap awal produksi masih untuk pasar dalam negeri, tapi nanti jika mendapat sertifikasi IPA Monogram bisa untuk ekspor, paling tidak ke Asia Tenggara," ujarnya.

Untuk menjamin kualitas, Katup Industri Indonesia telah membentuk tim riset dan pengembangan (R&D) dari perusahaan internasional yang berpengalaman dalam industri katup.

Beberapa varian katup yang diproduksi PT KII adalah Ball Valve Floating, Ball Valve Trunion dan Gate/Globe/Check dengan size dari 1/2 "24" dan ANSI CLASS 150- ANSI 900.

Dikatakan, pihaknya juga berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menjadi langkah penting dalam memperkuat kemampuan perusahaan dalam mengembangkan teknologi katup yang inovatif.


Perluasan pabrik

Chairman PT Katup Industri Indonesia Jacob Mailoa mengatakan pihaknya akan meningkatkan investasi pabrik dari 12 juta dolar AS menjadi 20 juta dolar AS hingga tahun depan sejalan dengan rencana perluasan pabrik.

Menurut Jacob, pembangunan pabrik ini dilakukan dengan tujuan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk meningkatkan industri nasional, khususnya dalam hal kebijakan peningkatan TKDN.

Jacob mengungkapkan industri valve merupakan salah satu peralatan penting yang banyak dipakai dalam berbagai sektor industri strategis seperti industri minyak dan gas, pembangkit listrik, pabrik pupuk dan pertambangan mineral nikel dan smelter logam.
 
Disebutkan bahwa prospek industri ini sangat menjanjikan, mengingat kebutuhan terhadap peralatan katup ke depan akan semakin meningkat, baik di tingkat nasional maupun global. Mengutip data Industrial Valve Market Report, market size katup tingkat global tahun ini mencapai 80,4 miliar dolar AS dan pada 2028 meningkat menjadi 99,8 miliar dolar AS. Sementara di dalam negeri pada tahun 2023 sebesar  0,7 miliar dolar AS dan akan meningkat menjadi 1 miliar dolar AS pada 2028.

“Dalam konteks ini, PT Katup Industri Indonesia merasa terpanggil untuk berkontribusi dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri dan juga program hilirisasi industri,” ujar Jacob.

Namun, menurut Jacob, ketentuan mengenai TKDN baiknya diberlakukan tidak hanya untuk proyek pemerintah melainkan juga swasta. 

“Kita mau mendukung membuat ekosistem produk katup di Indonesia. Kalau hanya dari government saja, kurang afdol ya, tapi kalau swasta juga dilibatkan, diharuskan, itu akan sangat mendukung ekosistem. Jadi untuk mengakselerasi ekosistem itu swasta harus berlomba,” papar Jacob.

Dia mengaku, telah lama berkecimpung di industri katup, tepatnya sejak tahun 1995. Namun saat itu, dirinya hanya bertindak sebagai distributor, dan barang tersebut berasal dari impor. Saat itu, dirinya memasok untuk kebutuhan pabrik pulp and paper. Kemudian, tahun 2000 merambah ke migas, lanjut tahun 2015 ke refinery hingga akhirnya memulai manufaktur.

Menurutnya, Katup Industri Indonesia telah mendirikan fasilitas pabrik katup yang berteknologi tinggi. Pabrik ini mampu bersaing secara teknologi dan komersial di dalam negeri dan ke depan dapat berpartisipasi dalam meningkatkan ekspor Indonesia di bidang peralatan katup.

“Dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga terkait, kami yakin bahwa Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam industri katup baik di tingkat regional ASEAN maupun internasional seperti Timur Tengah,” katanya.

Sementara itu, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Eko Agus Nugroho menyampaikan apresiasi atas pengoperasian pabrik baru dan investasi Katup Industri Indonesia karena akan menambah produksi katup nasional.

"Apalagi dari Kemenperin akan melakukan pembatasan impor produk katup yang bisa diproduksi di dalam negeri," katanya.

Baca juga: Penemuan gas North Ganal akan tambah usia cadangan dan tarik investasi
Baca juga: ICIUOG 2023 hasilkan 60 kesepakatan bisnis senilai 7,1 miliar dolar AS

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023