Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengimbau seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia berhati-hati terhadap adanya penipuan berkedok pelatihan yang mengatasnamakan Kemenkes.
 
"Hati-hati terhadap modus pelatihan dengan mengatasnamakan Kemenkes," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
 
Ia juga mengingatkan masyarakat lebih cermat dan tidak mudah percaya terhadap segala informasi yang diperoleh di media sosial, terlebih informasi sepenggal, palsu, dan hoaks.

Baca juga: Kemenkes luncurkan SATUSEHAT SDMK untuk tenaga medis dan kesehatan
 
Dia meminta masyarakat mengecek setiap informasi yang diperoleh agar tidak termakan hoaks, bahkan ikut menyebarluaskan informasi tanpa mengecek kebenarannya.
 
"Upaya penipuan dengan penyalahgunaan lembaga ini tentu sangat merugikan pihak lain, termasuk calon peserta yang tertarik mengikuti pelatihan," ujarnya.
 
Ia menekankan imbauan ini perlu menjadi perhatian para nakes lantaran akhir-akhir ini terdapat sejumlah penipuan berkedok pelatihan dan pengembangan kompetensi tenaga kesehatan yang mengatasnamakan dan menggunakan logo Kemenkes.
 
Bila para tenaga kesehatan menjumpai informasi serupa, dia mengharapkan mereka segera mencari referensi yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Informasi valid terkait program maupun kebijakan Kementerian Kesehatan dapat diakses melalui website maupun akun media sosial resmi milik Kementerian Kesehatan," kata Siti Nadia Tarmizi.

Baca juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Menkes tantang nakes pelajari ilmu hormon
Baca juga: Legislator perjuangkan status 14 ribu nakes honorer jadi ASN
Baca juga: Kemenkes upayakan percepatan ketersediaan perawat onkologi

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023