Beijing (ANTARA) - China akan menggelar konferensi pertama Sabuk dan Jalur Sutra untuk prtukaran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Konferensi tersebut akan berfokus pada kerja sama antarpemerintah di bidang iptek, pertukaran antarmasyarakat di bidang iptek, inovasi dan pengembangan industri, perubahan paradigma dalam penelitian ilmiah, pengobatan masa depan, ilmu pengetahuan terbuka, dan mahadata (big data).

Konferensi itu akan terdiri dari lima bagian utama, yakni upacara pembukaan, pertemuan tingkat menteri inovasi iptek Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), serangkaian kegiatan bertema, pertemuan meja bundar dan pameran hasil, serta kegiatan utama bidang teknologi.

Lebih dari 300 peserta mancanegara dari 70 lebih negara dan organisasi internasional telah diundang untuk menghadiri konferensi tersebut, termasuk para peraih Penghargaan Nobel, akademisi, pakar, cendekiawan, dan rektor universitas, ujar Zhang Anjiang, Wakil Wali Kota Chongqing.

Para akademisi, rektor universitas, lembaga penelitian ilmiah, dan perwakilan perusahaan-perusahaan besar di China juga akan menghadiri konferensi itu, kata Zhang.

China telah menandatangani perjanjian kerja sama iptek antarpemerintah dengan lebih dari 80 mitra BRI, bersama-sama membangun pola kerja sama iptek yang komprehensif, multitingkat, dan luas, kata Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Zhang Guangjun.

China akan mengadopsi lebih banyak langkah untuk mempromosikan pertukaran dan kerja sama ilmiah dan teknologi internasional, serta mempercepat pembangunan ekosistem inovasi terbuka dengan daya saing global, ujar Zhang Guangjun.

Konferensi tersebut disponsori bersama oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Akademi Ilmu Pengetahuan China, Akademi Teknik China, Asosiasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Pemerintah Kota Chongqing, dan Pemerintah Provinsi Sichuan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2023