Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kepuasannya atas hubungan diplomatik RI dengan Ekuador dan menyetujui usulan presiden negara latin itu mengunjungi negara tersebut dalam waktu dekat di tengah upaya kedua negara meningkatkan hubungan ekonomi dan diplomatik. Menteri Luar Negeri Ekuador, Fransisco Carrion Mena, menyatakan hal itu sesaat setelah berbincang dengan Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Sabtu malam. Mena berada di Indonesia untuk satu kunjungan resmi. Dalam pembicaraan dengan Presiden Yudhoyono itu, Mena didampingi Duta Besar Ekuador untuk Indonesia, Alfonso L Araujo, sementara Yudhoyono didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, dan Juru Bicara Kepresidenan, Dino P Djalal. Kepada pers, seusai berbincang dengan Yudhoyono, Mena menyatakan, "Tadi saya menyampaikan undangan dari presiden kami kepada Presiden Yudhoyono untuk berkunjung dalam waktu dekat. Dia menerima undangan itu dan akan dicarikan waktu yang tepat bagi kedua presiden untuk bertemu." Mena mengemukakan, dalam kunjungannya ke Indonesia kali ini, dia telah menandatangani enam perjanjian dengan Indonesia. Ekuador sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama dalam bidang minyak dan gas bumi. "Sekarang kami sedang gencar untuk menjual minyak dan ingin bernegosiasi dengan Pertamina dalam waktu enam bulan ke depan dan kami juga telah berbicara dengan Menteri Pertambangan Indonesia tentang gas bumi itu. Kami berharap akan mendapatkan kabar baik dalam hari-hari mendatang," katanya. Sementara itu, Dino mengemukakan, Presiden Yudhoyono menyatakan kepuasannya terhadap hubungan bilateral kedua negara dan menyampaikan penghargaan atas kunjungan Mena yang dianggap tepat menyusul penandatanganan sejumlah kesepakatan. "Presiden Yudhoyono juga meminta kedua negara meningkatkan hubungan perdagangan sekalipun saat ini volume perdagangan kedua negara hanya 3 juta dolar AS, namun komitmen untuk meningkatkan volume jelas disepakati," kata Dino. Dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono itu, katanya, Mena juga menyinggung kerja sama diplomatik kedua negara, di mana kedua negara sepakat untuk saling mendukung pencalonan masing-masing negara dalam berbagai organisasi di fora internasional. Menteri Luar Negeri Ekuador, katanya, juga telah bertemu dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Mari Pangestu, dan mereka sepakat untuk mengirim misi dagang ke Ekuador pada akhir 2006. Dalam kunjungan ke Jakarta kali ini, Mena dan Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda, pada Jumat (14/7) telah menandatangani nota kesepakatan di berbagai bidang, yaitu energi dan pertambangan, telekomunikasi, dan pembebasan biaya visa bagi pemegang paspor diplomatik, serta kerja sama akademi diplomatik antara Departemen Luar Negeri RI dengan mitranya di Ekuador tentang konsultasi publik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006