Istanbul (ANTARA) - Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) pada Rabu menyatakan bahwa situasi di Gaza "belum pernah terjadi sebelumnya" ketika ia berkunjung untuk pertama kalinya sejak konflik dimulai.

"Ini pertama kalinya saya diizinkan masuk sejak dimulainya perang mengerikan ini, hampir empat minggu lalu...Skala tragedi ini belum pernah terjadi sebelumnya,” demikian pernyataan UNRWA mengutip Lazzarini.

Lazzarini mengunjungi sekolah yang dijalankan oleh UNRWA di Rafah, selatan Gaza, yang digunakan sebagai tempat pengungsian bagi warga Palestina, yang dia gambarkan penuh sesak.

"Tingkat penderitaan dan kondisi hidup yang tidak sehat sungguh di luar pemahaman. Semua orang hanya meminta air dan makanan,” katanya.

Dia juga mengatakan ada 70 orang staf UNRWA yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan sebelumnya, UNRWA menyebutkan lebih dari 670 ribu orang mengungsi di hampir 150 bangunan UNRWA yang penuh sesak di seluruh Gaza.

Militer Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang berada dalam serangan udara bertubi-tubi sejak kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan dadakan pada 7 Oktober.

Lebih dari 10.300 orang tewas dalam konflik tersebut, mencakup 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Mesir bersiap terima pengungsi Gaza setelah Rafah dibuka
Baca juga: UNRWA: gencatan senjata kemanusiaan di Gaza adalah soal hidup dan mati
Baca juga: UNRWA : Tanpa bahan bakar, bantuan kemanusian di Gaza akan terhenti

 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2023