Jerusalem (ANTARA News) - Kepala gerakan Muslim Syiah Hezbollah, Hassan Nasrallah, yang dijadikan sasaran serangan besar-besaran Israel terhadap Lebanon, Ahad dilaporkan televisi Israel mengalami cedera dalam satu serangan udara. "Hassan Nasrallah cedera dalam satu serangan udara yang dilakukan pasukan Israel terhadap Beirut," demikian televisi swasta Israel melaporkan tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Sementara itu, dari Beirut AFP memberitakan bahwa Hezbollah membantah laporan televisi Israel tersebut, yang menyatakan kepala kelompok pejuang Syiah Lebanon, Hassan Nasrallah, cedera di dalam satu serangan udara yang dilakukan militer Israel. "Kami membantahnya bahwa Sayyed Hassan Nasrallah mengalami cedera. Ini hanya propaganda Israel," katanya. Saluran Dua jaringan televisi swasta Israel mengatakan, Nasrallah terluka dalam serangan itu, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Israel melakukan serangan udara bertubi-tubi terhadap target Hezbollah di Lebanon selama empat hari terakhir ini, termasuk markas besar Nasrallah di daerah yang didominasi Syiah di pinggiran Beirut yang dihancurkan Sabtu. Sejauh ini tidak ada pernyataan yang keluar tentang apakah pemimpin Hezbollah berumur 45 tahun - yang menantang `perang terbuka` dengan Israel Jum`at - sedang berada di dalam gedung bertingkat sembilan ketika serangan udara itu terjadi. Para menteri pemerintah Israel juga tidak memberikan komentar sedikitpun mengenai keinginan mereka untuk menyingkirkan Nasrallah. "Dia bisa beruntung dari ketidakadaan kekebalan atas dirinya. Kami akan menyingkirkan dia pada kesempatan pertama. Itulah mengapa dia lebih baik berdoa kepada Allah," kata Zeev Boim, menteri imigrasi dan pendukung Perdana Menteri Ehud Olmert Sabtu.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006