Bandung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Pembukaan Jambore Nasional (Jamnas) 2006 mengatakan, Gerakan Pramuka memerlukan pembaharuan metode kegiatan dan pelatihan dengan harapan Gerakan Pramuka kembali diminati para pelajar. "Lakukan pengelolaan Gerakan Pramuka dengan baik, lakukan pembaharuan metode kegiatan dan pelatihan, upayakan penyegaran kepada para pelatih dan pembina di tingkat gugus depan sebagai fasilitator gerakan Pramuka di garda terdepan," kata Presiden di Bumi Perkemahan Letjen (Purn) DR (HC) Mashudi, Kiarapayung, Jatinangor, Sumedang, Minggu. Ia juga meminta agar semua pihak terus mempertahankan berbagai kegiatan Pramuka yang berkesinambungan mulai dari Jambore Ranting, Kecamatan hingga Nasional, dan galang terus persahabatan antara sesama anggota Pramuka melalui berbagai kegiatan yang dapat diterapkan secara nyata Bhineka Tunggal Ika. "Jadikan Gerakan Pramuka sebagai model terciptanya persatuan dan kerukunan dan harmonis, dalam kemajemukkan bangsa Indonesia," katanya. Untuk menggairahkan kembali Gerakan Pramuka itu, Presiden meminta kepada para menteri untuk mendukung pencapaian tujuan Gerakan Pramuka. "Kepada menteri pendidikan nasional (mendiknas) dan menteri pemuda dan olahraga (menpora), saya minta diupayakan sinergi kegiatan antar departemen tersebut agar pembinaan dan pengembangan tunas-tunas muda bangsa Indonesia dapat berjalan lebih baik dan efektif," paparnya. Selain itu, ia meminta kepada para gubernur/bupati/walikota agar dilakukan pembinaan yang terencana dan berkesinambungan untuk Gerakan Pramuka, serta berikan alokasi dana yang memadai. Presiden sendiri berencana mencanangkan revitalisasi Gerakan Pramuka bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Pramuka pada 14 Agustus mendatang. "Insya Allah pada peringatan HUT ke-45 Pramuka 14 Agustus akan datang, saya akan canangkan revitalisasi Gerakan Pramuka di seluruh tanah air," Hadir pada Pembukaan Jamnas 2006 tersebut sejumlah menteri antara lain, Menko Kesra Aburizal Bakri, Mendagri M Ma`ruf, Menbudpar Jero Wacik, Menneg Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, Menpora Adhyaksa Dault, Menkominfo Sofyan Djalil, dan sejumlah Gubernur di tanah air. Selain itu, hadir pula sejumlah perwakilan kepanduan dari negara-negara ASEAN, seperti, Malaysia dan Brunei Darussalam.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006