Palembang (ANTARA News) - Waktu tanam padi di persawahan Palembang mundur hingga dua bulan karena tidak menentunya cuaca yang terjadi saat ini.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan Kehutanan Palembang, Sudirman Tegoeh, Selasa mengatakan normalnya waktu tanam padi setiap April.

Namun akibat cuaca yang berubah-ubah, baru Juni ini memasuki musim tanam.

"Mundurnya musim tanam tersebut diharapkan tidak akan berpengaruh pada produksi komoditas pangan itu," katanya.

Dia menjelaskan, persawahan di Palembang 98 persen merupakan sawah lebak. Padi ditanam pada tiga jenis lebak yaitu dangkal, tengah dan dalam.

Menurut dia, ketika musim kemarau biasanya lebak dalam bisa optimal dalam memproduksi padi. Sedangkan lebak dangkal dan tengah biasanya mengalami kekeringan.

Ia mengatakan, padi yang ditanam pada 5.800 hektare lahan persawahan merupakan benih unggul. Jenis padi ciherang dan IR64 paling banyak dibudidayakan petani.

Dia menjelaskan, massa tanam padi sampai panen mencapai 110 hari denga produksi sekali tanam per tahun mencapai 3,9 ton per hektare.

Sudirman menambahkan, sejak tiga tahun ini pihaknya telah melakukan sistem penataan air yang optimal.
Karena itu, 100 hektare lahan persawahan di kawasan Kecamatan Kalidoni mampu panen dua kali setahun.

Pewarta: Nila Ertina
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013