Cianjur (ANTARA News) - Sekitar 150 calon tenaga kerja Indonesia yang akan dijanjikan akan bekerja di sejumlah perusahaan di dalam dan luar negeri berbondong-bondong mendatangi rumah milik Ketua Yayasan Miftahul Gina KH Aang Saepudin, di Kampung Leles, Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Minggu. Mereka mendesak pemilik yayasan yang dikenal warga sekitar sebagai penasehat spiritual keluarga cendana itu mengembalikan uang yang telah mereka setor selama ini yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Berdasarkan pantauan ANTARA News, aksi massa yang kedua kalinya ini gagal bertemu sang kiai, karena pemilik rumah tidak berada di tempat, bahkan rumah mewah berlantai dua yang tadinya dipenuhi barang mewah dan foto-foto keluarga cendana itu kini telah kosong. Mendapati rumah telah kosong, massa nampak kecewa dan merangsek masuk melalui pintu gerbang sambil berteriak agar Aang saepudin bertangungjawab atas nasib mereka. Massa yang tampak kesal, sempat menduduki rumah tersebut, bahkan sempat menerobos dan memeriksa isi rumah karena khawatir Aang bersembunyui di dalam rumah. Ramlan Sutisna (26) salah seorang pengunjuk rasa warga Kampung Cisaat, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, mengaku kecewa atas tindakan Aang Saepudin yang tidak pernah menepati janjinya. Menurut Ramlan, sebelumnya Aang berjanji akan mengembalikan uang milik calon tenaga kerja pada 15 Juli kemarin. "Nyatanya hingga saat ini tidak ada. Bahkan, dia kabur dan tidak bertanggungjawab," ungkap Ramlan Kesal. Dia menambahkan, jumlah keseluruhan yang mendaftar menjadi calon tenaga kerja kepada yayasan Miftahul Gina mencapai 300 orang, dan jumlah itu, sebagian telah diselesaikan saat Aang menjalani pemeriksaan di Polres Cianjur. Ramlan berharap, pihak kepolisian Cianjur bisa kembali menangkap Aang yang telah mengingkari janjinya. "Kalau bisa ditahan hingga proses pembayaran uang milik calon tenaga kerja selesai dilunasinya," cetus Ramlan. Hal senda juga diungkapkan, Maman (21) dan Tarjam (24), keduanya korban asal kampung Cikaret Cianjur yang mengaku akan menempuh jalur hukum jika dalam waktu satu minggu ini Aang tidak kunjung mengembalikan uang mereka. Menurut Maman, saat ini ada sekitar Rp750 ribu uang miliknya yang masih tertahan di Yayasan. Sementara itu, Nuryadin (38) juru bicara Aang Saepudin, dihadapan para korban berjanji akan menyelesaikan permasalahan sisa pembayaran tersebut setelah rumah yang tersebut laku terjual. Menurut Nuryadin, rumah itu kini tengah ditawarkan dengan harga Rp300 juta. Belakang diketahui, Nuryadin ternyata hanya tetangga korban yang diberi kuasa oleh pihak Yayasan untuk menengahi permasalahan tersebut. Saat itu, Nuryadin membantah jika Aang Saepudin kabur dan tidak bertangungjawab. "Aang ada dan akan bertangungjawab," ungkap Nuryadin tanpa menyebutkan keberadaan Aang. Aang Saepudin sendiri sebelumnya sempat ditahan di Mapolres Cianjur karena dilaporkan dua orang korban, namun tidak lama berselang, dirinya keluar karena tuntutan kedua orang calon tenaga kerja dicabut dengan dalih akan diselesaikan secara kekeluargaan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006