Yogyakarta (ANTARA News) - Ratusan warga korban gempa Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin, berunjukrasa dan menuntut PT (Persero) PLN menempati janjinya membebaskan tagihan listrik para korban gempa untuk bulan Mei 2006. Wartawan ANTARA dari Bantul melaporkan, para korban gempa yang melancarkan protesnya di depan Kantor Bupati Bantul itu mengancam akan menjebol pintu gerbang bila tidak diijinkan masuk untuk menyampaikan aspirasi. "Warga korban gempa tidak bisa menerima sikap PLN yang masih menagih pembayaran rekening listrik bulan Mei, padahal sebelumnya PLN berjanji tidak akan menarik tagihannya," kata Koordinator Forum Rakyat Korban Bencana Bantul, Gamber Santoso. Meski dijaga ketat aparat polisi, massa terus berusaha menjebol pintu gerbang kantor bupati dengan cara mendorong, bahkan mereka berencana menggunakan sebuah truk apabila aksinya itu tidak berhasil. Menurut koordinator mereka, PLN yang pernah menyatakan tidak akan menagih biaya pemakaian listrik korban gempa untuk bulan mei, juga berjanji akan mengembalikan uang warga yang sudah membayar tagihan bulan itu. Namun, janji itu hingga kini belum dilaksanakan. Selain itu, kata dia, pejabat PLN juga pernah berjanji kepada warga untuk bertemu di Lapangan Paseban Bantul pada Senin (17/7) untuk melakukan rembuk massa, tetapi kenyataannya jajaran PLN tidak hadir. "Sampai siang ini jajaran PLN tidak ada yang hadir. Kami minta pemerintah kabupaten mendesak pejabat PLN memenuhi janjinya bertemu dengan warga korban gempa guna membicarakan tagihan rekening tersebut," kata Gamber Santoso.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006