Beirut (ANTARA News) - Sedikitnya 46 warga Lebanon tewas dalam serangan Israel, Senin, dan 10 mayat ditemukan, membuat jumlah seluruh korban tewas akibat ofensif Israel di Lebanon menjadi lebih dari 200 dalam waktu enam hari terakhir. Hingga kini 195 warga sipil dan 12 prajurit tewas di Lebanon sejak Rabu, kata petugas medis dan polisi. Sembilan dari ke-12 prajurit itu tewas Senin. Serangan-serangan Israel sejauh ini juga mencederai Lebih dari 440 orang. Dalam serangan paling mematikan Senin, sebuah rudal Israel yang ditembakkan ke arah minibus menewaskan 12 warga sipil ketika orang-orang itu sedang berkendaraan melewati kota pesisir Rmeileh, sebelah selatan Beirut, lapor AFP. Tiga warga sipil lain tewas ketika mereka berjalan di desa wilayah selatan Burj Rashal. Sebuah pesawat tempur Israel menembakkan rudal yang menghantam desa itu, yang juga mencederai empat orang. Palang Merah menyatakan, mayat 10 orang dari keluarga yang sama ditemukan Senin di reruntuhan sebuah bangunan di kota pelabuhan selatan Tyre yang diserang pesawat Israel pada Minggu. Pihak berwenang yakin bangunan itu kosong pada saat serangan tersebut, namun ternyata keluarga tersebut menggunakan lantai dasar sebagai tempat berlindung selama serangan itu. Sementara itu, milisi Lebanon Hizbullah mengumumkan bahwa tiga pejuangnya tewas sejak meletusnya pertempuran. Jumlah itu tidak tercakup dalam angka korban tewas 195 yang diberikan oleh sumber-sumber resmi. Jumlah kematian di daerah pinggiran Beirut selatan yang dikuasai Hizbullah yang dibom secara gencar oleh Israel juga tidak diketahui. Pembuktian angka korban di sana mustahil dilakukan karena Hizbullah melarang wartawan masuk ke daerah itu dan karena berlanjutnya serangan Israel. Di pihak negara Yahudi tersebut, 24 orang Israel tewas, termasuk 12 warga sipil yang tewas dalam serangan roket Hizbullah.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006