Jakarta (ANTARA News) - Nigeria ingin menghentikan langkah tak terkalahkan Spanyol di Piala Konfederasi 2013 saat keduanya bertemu pada pertandingan terakhir mereka di Grup B di Stadion Castelao, Fortaleza, Brazil, Senin dinihari (WIB).

Nigeria menderita kekalahan pertamanya dalam 20 pertandingan terakhir saat dipukul Uruguay 1-2 Jumat pagi, sementara Spanyol berambisi menjadi tim pertama yang menggenggam dua capaian besar dalam turnamen itu setelah mengalahkan Tahiti 10-0 di Rio de Janeiro.

Bagaimanapun, juara Afrika itu telah membuat sejumlah sejarah. Baru sekali kedua tim pernah bertemu, yaitu pada Piala Dunia 1998 ketika Nigeria mengalahkan Spanyol 3-2 dalam babak penyisihan grup.

Hasil itu membawa Nigeria berada di puncak klasemen grup dan melaju ke babak 16 besar, sedangkan Spanyol berada di posisi ketiga dan tereliminasi.

Dalam laga itu kubu Spanyol juga memainkan Juan Matta dan Fernando Torres, Nigeria menyertakan Cesar Azpilicueta dan John Obi Mikel, mereka teman setim di Chelsea.

Secara teori, menurut fifa.com, kedua tim memiliki segalanya untuk memainkan pertandingan. Secara matematika, Nigeria dan Spanyol, tetap berpeluang ke semifinal atau terlempar dari turnamen.

Spanyol membutuhkan poin untuk meraih juara grup, sedangkan Nigeria butuh kemenangan dan berharap memenangi selisih gol dari Uruguay pada pertandingan terakhir.

Enam pemain telah mengantongi kartu kuning. Di kubu "Elang Super" Nigeria masing-masing Joseph Akpala, Michael Babatunde, dan Kenneth Omeruo, sedangkan di sisi Spanyol Alvaro Arbeloa, Santi Cazorla, serta Gerard Pique. Akankah mereka kehilangan laga semifinal?

"Segalanya bisa terjadi melawan Spanyol. Segalanya bisa dicapai, ini tergantung pada seberapa besar keinginan yang Anda miliki dalam diri Anda. Seburuk-buruknya Anda menginginkan itu dan tentu faktor keberuntungan berada di sisi Anda. Saya tidak bisa mempertanyakan tingkat komitmen anak-anak dan loyalitas mereka," kata pelatih Nigeria Stephen Keshi dikutip laman resmi FIFA.

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013