Jakarta (ANTARA News) - Proses evakuasi korban tsunami d Pantai Pangandaran Ciamis terus dilanjutkan dengan fokus pencarian korban di tujuh pantai yaitu pantai Pantai Bojong Salawe, Pantai Barat, Pantai Timur, Pantai Batu Karas, Pantai Karang Nini, Pantai Batu hiu dan Pantai Krapyak. Kapolres Ciamis AKBP Syamsudin Janieb ketika dihubungi, Rabu, mengemukakan di Pantai Barat dan Pantai Timur diduga masih banyak korban yang belum ditemukan. Beberapa lokasi ditutup sejak Senin malam, dan menurut Kapolres hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pintu masuk ke areal Pantai wisata Pangandaran dijaga oleh Polisi dan TNI. Kapolres mengatakan pihaknya akan mulai melakukan penyisiran ke beberapa titik lainnya yang diduga masih ada korban yang belum ditemukan. Polisi juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya penjarahan dengan melakukan pengamanan di beberapa kawasan pemukiman dan juga beberapa penginapan. Tapi sejauh ini penyisiran di wilayah pantai masih dilakukan sekitar 1.500 personil TNI dan Polri untuk evakuasi. Bantuan personil terus berdatangan bukan hanya dari Ciamis, tapi juga dari Polwil Priangan. Warga saat ini masih berkumpul di Masjid Agung Pangandaran, sementara sebagian sudah ada yang pulang ke rumah masing-masing, Kapolres meminta mereka untuk menunggu perkembangan selanjutnya. Jumlah korban terakhir 62 meninggal dunia, 85 hilang, 72 luka berat. Sebagian pengungsi masih ada di pegunungan, beberapa di antara mereka melaporkan keluarganya yang hilang ke posko. Korban luka dirujuk ke Puskesmas Pangandaran, sedangkan yang lainnya ke RS Kota Banjar. Perkembangan terakhir, kata Kaurbinop Polwil Priangan AKBP Dadang Suhendar adalah jumlah korban meninggal dunia di pantai Cipatujah Tasikmalaya sebanyak lima orang tapi masih menunggu laporan terakhir. Bupati Ciamis Engkon Komara mengatakan, pihaknya akan berupaya menemukan semua korban yang tewas dari kejadian tsunami di Pangandaran. Dia juga meminta warga di sekitar pantai Pangandaran untuk tetap waspada dan mengikuti semua arahan dan instruksi pihak yang berwenang. Para warga juga diharapkan bisa mengamankan diri sendiri menghadapi bencana ini. Pemda telah mendapatkan bantuan berupa beras dari pemerintah yang didistribusikan Satgas Penanggulangan Pengungsi. Menurut data yang ada di Posko, para pengungsi yang tercatat saat ini di Balai Desa Purbaluyu 800 orang, di SMP 2 Sukahurip 2000 orang, di Desa Cinta Ratu 2500 orang, di Desa Sukajadi Kecamatan Sido Mulih 100 orang, sementara yang lainnya tinggal di masjid terutama anak-anak dan jompo. Aktifitas perekonomian tidak berjalan, toko-toko masih tutup, mereka memilih tinggal berkelompok. Sekolah-sekolah di liburkan.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006