Semarang (ANTARA News) - Sedikitnya 41 penduduk Kecamatan Binangun, Adipala, Nusawungu, dan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tewas diterjang tsunami dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah, karena hingga Selasa pagi pukul 08.35 WIB masih dilakukan pencarian korban. ANTARA News dari Gunung Selok, lokasi pengungsian penduduk, Selasa pagi melaporkan sampai saat ini warga setempat terus melakukan pencarian korban meninggal dan korban hilang, karena Tim SAR belum terjun ke lokasi bencana. Ribuan warga dari empat kecamatan tersebut sejak Senin malam hingga Selasa pagi eksodus, mencari lokasi aman, seperti di perbukitan Gunung Selok. Lokasi ini dijadikan tempat pengungsian ribuan warga yang khawatir terjadi tsunami susulan. Korban tewas terbanyak adalah warga Kecamatan Adipala, yaitu 20 penduduk, sedangkan di Kecamatan Binangun tercatat 14 orang tewas, empat orang meninggal teridentifikasi warga Kecamatan Nusawungu, dan tiga orang meninggal warga Cilacap Selatan. Korban tewas di Kecamatan Adipala sebanyak itu disebabkan pada saat terjadi gelombang tsunami mereka sedang melakukan penambangan pasir dan sebagian lagi adalah peziarah Gua Nagaraja. Sejumlah warga di lokasi pengungsian Gunung Selok Selasa pagi kembali ke rumah untuk menyelamatkan harta bendanya, namun mereka mengatakan, setelah mengambil barang berharga, akan kembali ke lokasi pengungsian, karena khawatir terjadi tsunami susulan. Winaroh, warga Desa Srandil, Kecamatan Adipala ketika ditemui mengatakan, kemungkinan ia akan berada di lokasi pengungsian selama sepekan sambil menunggu situasi benar-benar aman. "Saya khawatir terjadi gelombang pasang air laut seperti kemarin," katanya. "Pada tahap tanggap darurat sekarang, Pemkab Cilacap memberikan bantuan makanan berupa mi instan dan nasi," kata Setda Pemkab Cilacap Sumaryo. Ia mengatakan, sampai sekarang belum bisa menghitung jumlah kerugian material, namun diperkirakan cukup besar, karena Dermaga Jetis mengalami rusak parah dan beberapa perahu rusak berat, dan gudang di dekat pantai juga dilaporkan rusak, belum kerugian material lainnya. Jaringan listrik sepanjang Jetis, Kecamatan Nusawungu hingga Selasa pagi juga masih rusak. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006